BAGHDAD (Arrahmah.com) – Serangkaian serangan bom dan mortir yang menargetkan lingkungan Kristen Baghdad dilancarkan oleh Mujahidin Irak sepanjang hari kemarin (10/11/10). Enam distrik Kristen dihantam, menewaskan sedikitnya 5 orang dan melukai 24 lainnya.
Serangan dilakukan sekitar pukul 06.00-08.00 waktu setempat. Dua mortir dan 10 bom buatan digunakan.
Media lokal Irak memberikan beberapa rincian. Semua operasi ditargetkan untuk penyembah salib.
Operasi (1): Menghancurkan 4 rumah di Dorah, Baghdad.
Operasi (2): Menghancurkan 2 rumah di Zayoenah, Baghdad.
Operasi (3): Menghancurkan 1 rumah di Hay Al-Khadraa, Baghdad.
Operasi (4): Menghancurkan 3 rumah di Al-mansorah, Baghdad.
Operasi (5): Menghancurkan 4 rumah di Hay Al-Jamah, Baghdad.
Operasi (6): Menghancurkan 1 rumah di Kamb Sarah, Baghdad.
Operasi (7): Menghancurkan 1 rumah di Al-Amiriyah, Baghdad.
Operasi (8): 1 Menghancurkan rumah di Hay Al-Ghadeer, Baghdad.
Operasi (9): Menghancurkan 1 rumah dalam al-Karada, Baghdad.
18 rumah hancur, namun jumlah pasti korban tidak diketahui.
Sebelumnya, pada 29 Oktober mujahidin melakukan operasi martir besar-besaran terhadap sebuah gereja di Baghdad, subordinasi Vatikan. Pertempuran berlangsung selama 5 jam. Pesawat militer AS mengambil bagian dalam pertempuran.
Ketika pertempuran hampir berakhir, Mujahidin berpura-pura mati dan meledakkan bom saat prajurit boneka mendekati mereka. Lebih dari 60 tentara elit musuh tewas dan lebih dari 40 polisi Syiah tewas dalam operasi.
Daulah Islam Irak (DII) meminta Vatikan untuk memerintahkan kepala Kristen Koptik Mesir, Patriarch Shenouda III untuk membebaskan dari penjara mereka dua Muslimah, Wafaa Costantine dan Camilia Shehata dan saudara Muslim lainnya yang telah memeluk Islam dan kini menjadi objek penyiksaan brutal oleh para biarawan agar mereka murtad.
DII mengeluarkan ultimatum kepada Vatikan pada tanggal 1 november lalu, menyatakan bahwa jika Muslimah tidak dibebaskan dari penjara biara dalam waktu 48 jam, yang sangat mudah dilakukan oleh Shenouda, maka DII akan mulai menyerang gereja-gereja Kristen, “tidka hanya di Irak tapi juga di Mesir, Suriah dan negara-negara lain di kawasan”.
“Anda memiliki ratusan ribu pendukung dan ratusan gereja, dan mereka semua akan menjadi target kami, jika Anda tidak menjawab, dan semoga damai atas mereka yang mengikuti petunjuk”, pernyataan dari Departemen Informasi Daulah Islam Irak.
Ultimatum berakhir pada 3 November, namun dua Muslimah yang ditawan Kristen Koptik di Mesir belum juga dibebaskan. (haninmazaya/arrahmah.com)