UZBEKISTAN (Arrahmah.com) – Sebuah layanan negara Uzbekistan yang dikenal sebagai Administrasi Spiritual Muslim telah mengumumkan pelarangan waganya berbuka puasa Ramadhan di masjid-masjid dan restoran.
“Larangan melakukan buka puasa di kafe, restoran dan masjid bukanlah kebijakan pemerintah. Kami sudah jauh mempertimbangkan hal ini berdasarkan sejarah Islam. Pada zaman Nabi Muhammad, buka puasa [dalam kelompok besar di luar rumah] diselenggarakan semata-mata untuk mereka yang hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki makanan untuk dimakan. Tapi sekarang buka puasa, yang dahulunya menjadi manifestasi kebutuhan untuk menyantuni orang miskin, telah menjadi wajah lain dari pemborosan dan perayaan mewah,” ungkap Abdulaziz Mansur, wakil kepala Administrasi Spiritual Muslim Uzbekistan, kepada Ozodlik dalam sebuah wawancara.
Dengan demikian, Administrasi Spiritual Muslim Uzbekistan menyeru orang untuk mengundang kelompok-kelompok kecil ke rumah, bukannya mengadakan pertemuan dalam kelompok besar di tempat umum, lansir WB pada Selasa (14/6/2016).
“Di Mekkah orang melakukan buka puasa [bersama dalam kelompok besar] karena orang-orang (jamaah) tidak memiliki rumah mereka sendiri di sana. Warga negara kita memiliki rumah mereka sendiri. Mereka harus berbuka puasa di tempat mereka, dalam lingkup keluarga mereka,” kata Mansur.
(banan/arrahmah.com)