WASHINGTON (Arrahmah.id) – Utusan khusus pemerintahan Trump terkait tawanan, Adam Boehler, telah menarik kembali komentarnya tentang para pemimpin Hamas dan ‘Israel’. Dalam sebuah wawancara CNN, Boehler menggambarkan mereka sebagai “orang-orang yang sebenarnya cukup baik; orang-orang seperti kita.” Ia juga menyatakan bahwa AS “bukan agen ‘Israel’.”
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul kemarahan dari Ron Dermer, Menteri Urusan Strategis ‘Israel’ dan sekutu dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dermer dilaporkan membuat panggilan telepon yang penuh kemarahan untuk menentang keputusan Trump untuk terlibat dalam negosiasi langsung dengan gerakan perlawanan Hamas.
Boehler kemudian menggunakan X untuk mengklarifikasi posisinya. “Saya ingin menegaskan karena beberapa pihak telah salah menafsirkan. Hamas adalah organisasi teroris yang telah membunuh ribuan orang tak berdosa”, katanya. “Menurut DEFINISI, mereka adalah orang-orang JAHAT. Dan seperti yang dikatakan @POTUS, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika Hamas tidak SEGERA MEMBEBASKAN SEMUA SANDERA.” Dia lalu menandai Presiden Donald Trump dan beberapa pejabat AS zionis dalam unggahan tersebut.
Boehler baru-baru ini memulai negosiasi dengan Hamas di Qatar. Pembicaraan tersebut bertujuan untuk mengamankan pembebasan Edan Alexander, seorang tentara ‘Israel’-Amerika berusia 21 tahun yang ditahan oleh Hamas, bersama dengan jenazah empat pemukim Amerika yang tewas di Gaza.
Hamas dilaporkan menyatakan kesediaannya untuk membebaskan semua tawanan ‘Israel’ dengan imbalan semua tahanan Palestina. Namun, ‘Israel’ belum menyetujui jumlah tahanan yang akan dibebaskan. Negosiasi masih berlangsung, namun belum ada kesepakatan akhir yang dicapai. (zarahamala/arrahmah.id)