WASHINGTON (Arrahmah.com) – Duta besar Afghanistan yang menjadi perwakilan negara tersebut untuk pergi ke Amerika Serikat dengan santainya mengatakan bahwa korban sipil yang jatuh selama operasi militer AS sebagai harga yang harus dibayar Afghanistan untuk mengalahkan Taliban dan Al-Qaeda.
Said Jawad tanpa rasa bersalah sedikit pun mengatakan bahwa kematian tersebut hanyalah sebuah tragedi namun menjadi sebuah kebutuhan jika para pemberontak yang ia maksud dengan para mujahidin Taliban dan al-Qaeda ingin dikalahkan di Afghanistan, Pakistan, dan Sekitarnya.
“Ini adalah harga yang harus kami bayar jika kami meingingkan keamanan dan stabilitas di Afghanistan, juga di seluruh dunia,” kata Jawad di Washington pada Jumat (10/4).
Ucapan Jawad ini menyusul permintaan maaf militer AS karena membunuh empat orang warga sipil, termasuk seorang anak, dalam serangannya minggu ini.
“Hal ini bukan hanya harga bagi rakyat Afghan, hal ini dilakukan demi kebebasan, keamanan Afghanistan, Pakistan, dan seluruh dunia,” lanjut Jawad.
Ia juga mengatakan bahwa Afghanistan akan memahaminya sebagai kesalahan yang mungkin saja dilakukan oleh pasukan AS, selama mereka masih meminta maaf.
“Jika ada permintaan maad, dan ada penjelasan yang baik, dan tentunya sesuatu yang kami tanyakan pada teman kami Amerika sebelumnya, maka saya rasa rakyat akan mengerti,” ujarnya.
“Rakyat mengetahui bahwa jika operasi semacam ini tidak dilakukan, maka kami harus bersepakat dengan para teroris dan Taliban – kami tidak mempunyai pilihan lain selain tetap menghadapi mereka secara militer,” kata Jawad.
“Dan kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yg pedih. orang-orang yg menjadikan orang-orang kafir sebagai teman-teman penolong dgn meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang mereka itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.” (QS An-Nisa [4]: 138-139)
(Althaf/arrahmah)