(Arrahmah.com) – Sebuah usulan yang diajukan oleh dokter hewan terkmuka di Inggris agar pemerintah melarang penyembelihan berstandar Halal dan Kosher telah memicu kemarahan dari komunitas Muslim dan juga Yahudi di negara tersebut, sebab pelarangan demikian berarti membatasi kebebasan beragama mereka.
Perdebatan ini kembali mencuat setelah John Blackwell, seorang yang baru terpilih menjadi kepala Asosiasi Kedokteran Hewan Inggris, menyerukan pelarangan segala bentuk ritual pemotongan hewan.
Dia menuntut berakhirnya pengecualian hukum bagi umat Muslim dan Yahudi untuk melakukan pemotongan hewan dengan cara sesuai keyakinan mereka masing-masing dan jika mereka menolak melakukan cara apa yang disebut Blackwell cara yang “lebih manusiawi” maka ritual pemotongan hewan dengan cara agama harus dilarang.
Namun Dr. Shuja Shafi, wakil jenderal Dewan Muslim Inggris (MCB), membantah argumen Blackwell tersebut, mengatakan bahwa cara pemotongan hewan dalam Islam adalah cara yang justru manusiawi.
“Zabiha adalah metode manusiawi penyembelihan di mana kesejahteraan hwan merupaan inti dari keyakinan seseorang,” katanya, dikutp Arutz Sheva pada Ahad (9/3/2014) dan dilansir OnIslam.
“Kami tidak menerima komentar Blackwell karena ada hal yang jelas, metode yang tepat dalam melakukan penyembelihan secara agama yang mendapatkan uji kelayakan agar tidak menyebabkan penderitaan pada binatang,” lanjutnya.
“Islam melindungi kesucian kehidupan manusia maupun hewan,” tambahnya.
Sementara itu, ritual pemotongan hewan dengan cara agama mendapat dukungan dari Wakil Perdana Menteri Inggris Nick Clegg yang mengatakan pada Sabtu (8/3) malam bahwa “tidak ada pemerintahan yang Saya [Clegg] menjadi bagiannya” akan mengikuti jejak Denmar dan Polandia dalam melarang praktek ini.
“Ini adalah kepercayaan kuno yang diwariskan dari generasi ke generasi,” kata Clegg.
Metode penyembelihan hewan dengan cara Islami telah menjadi perdebatan di Eropa. Sebagian kelompok yang mengatasnamakan “hak asasi hewan” keberatan dengan cara pemotongan hewan Islami dengan dalih bahwa metode Islam bisa menyakiti hewan sembelihan. Tetapi, penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa pemotongan hewan dengan cara Islami tidak menyebabkan rasa sakit atau penderitaan bagi hewan sembelihan.
(siraaj/arrahmah.com)