MAKASSAR (Arrahmah.com) – Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin menolak tegas berbagai tindakan terorisme. Ia berharap terorisme segera berakhir.
“Kita ingin terorisme ini diatasi dan dihilangkan. Baik di tingkat pribadi maupun kelompok, termasuk oleh negara. Contohnya terorisme terhadap bangsa Palestina,” tegas Ustadz Zaitun saat menjadi narasumber pada kegiatan Pra Muktamar Wahdah Islamiyah yang berlangsung secara daring, Kamis-Ahad (25-28/11/2021).
Ustaz Zaitun mengatakan Wahdah Islamiyah selama ini berlandas manhaj wasathiyah Islam. Yakni Islam yang berada di tengah-tengah, penuh keadilan dan rahmat, serta selalu setia terhadap kebenaran.
“Manhaj wasathiyah menolak terorisme. Kita harus terus berlandaskan pada manhaj tersebut,” ujar UZR, panggilan karibnya.
UZR berpesan kepada aparat keamanan agar dalam menumpas terorisme selalu melibatkan ulama, dai maupun ormas-ormas Islam. Termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Di MUI ada BPET (Badan penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme). Jika MUI dilibatkan akan lebih komprehensif dan menghilangkan ekses-ekses negatif. Ini akan berpengaruh positif terhadap pembangunan. Terutama pembangunan jiwa-jiwa bangsa Indonesia,” ungkap UZR yang juga Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI.
Pada kesempatan ini, UZR berpesan kepada peserta Pra Muktamar agar terus mengedepankan sikap wasathiyah dalam dakwah di tengah masyarakat.
“Wahdah sangat menghargai kesepakatan yang pernah dibuat oleh para pendiri bangsa. Yaitu NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Kita ingin konsekuen terhadap kesepakatan yang pernah dibuat tersebut,” jelas UZR.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP Wahdah Islamiyah Ustaz Syaibani Mujiono mengatakan, Pra-Muktamar melibatkan seluruh jajaran pengurus pusat hingga pengurus daerah.
“Pra Muktamar ini mematangkan draf yang selama 3 bulan lalu telah digodok. Nanti draf yang sudah matang inilah yang akan dibawa ke muktamar,” jelas Ustaz Syaibani.
Dia menambahkan, bahwa 13 kelompok kerja yang sebelumnya dibentuk badan perumus, masing-masing membahas, merekomendasikan hasil kerja, seperti konsep ketahanan keluarga, ekonomi dan kesehatan.
“Kalau soal ketahanan keluarga, lembaga memberikan konsep agar bagaimana para aktivis dakwah bisa menjaga ritme keluarga dan aktivitas dakwah itu sendiri, sedangkan soal konsep ekonomi, Wahdah memiliki misi menciptakan satu rumah satu usaha. Adapun kesehatan, adanya konsep tentang sistem pengawalan kesehatan sejak lahir hingga meninggal,” terang Ustaz Syaibani.
Untuk diketahui, Muktamar IV Wahdah Islamiyah dijadwalkan berlangsung pada 18-22 Desember 2021 di Makassar, Sulawesi Selatan. Muktamar IV akan diikuti 2500 peserta dengan 300 peserta mengikuti secara luring dan selebihnya daring.
(ameera/arrahmah.com).