JAKARTA (Arrahmah.com) – Wahai ustadz rodja, seruan ulama untuk tidak melawan kudeta di share bertubi-tubi oleh anda dengan alasan tidak boleh menentang pemerintahan sah yang menang dari proses demokrasi.
Anehnya ketika Tamarod (baca: Syiah) provokator dan bersama militer pelaku penggulingan Mursi, anda seakan bisu, di mana suara ulama-ulama anda ustadz rodja? Seandainya Mursi dan Ikhwanul Muslimin (IM) melakukan apa yang dilakukan militer saat ini kepada para demonstran Tamarod dengan pembunuhan, kami yakin IM dan Mursi yang disalahkan oleh ustadz rodja. He… Aneh bin ajaib memang…
Kenapa dalil-dalilnya tidak keluar wahai ustadz rodja ketika Tamarod yang berusaha menggulingkan pemerintahan yang sah yang telah dipilih rakyat Mesir? Kenapa dalil-dalil ulama anda baru keluar sekarang, justru saat militer melakukan pembunuhan dengan keji kepada para penuntut hak dikembalikannya pemerintahan yang sah? Pastinya pernyataan ustadz rodja yang menyalahkan para demonstran pendukung Mursi.
Kemudian, tak sedikit pula ulama yang menentang kudeta, kenapa tidak diposting juga oleh ustadz rodja? Kenapa anda pakai standard ganda? Atau mungkin ulama-ulama yang menentang kudeta tak paham Al Quran dan Al Hadist dimata anda ustadz rodja?
Jika ustadz rodja membawa sejarah FIS Aljazair, Ikhwanul Muslimin pun telah miliki sejarah ustadz Rodja- ketika dahulu mereka diminta pulang setelah ada konsolidasi, tapi pada akhirnya mereka justru tetap di culik dan dibunuh.
Wahai ustadz Rodja, apakah pemahaman agama ini hanya milik anda? Sementara anda berdalil tanpa pernah mengetahui sejarah, tanpa pernah mengetahui kondisi lapangan, bagaimana mungkin anda berfatwa dalam kondisi yang seperti ini ustadz rodja?
Allah Ta’ala lebih tahu apa yang mereka kerjakan. Kita tidak perlu menjadi warga Mesir untuk bersimpati pada mereka, kita hanya perlu menjadi manusia wahai ustadz rodja.
(azmuttaqin/arrahmah.com)