JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Lajnah Tanfidiyah Majelis Mujahidin Ustadz Irfan S. Awwas kecewa dengan penentuan acara dan publikasi sepihak oleh Mer-C tentang diskusi terbuka konflik Suriah. Ustadz Irfan mengatakan “Mer-C tidak fair dan provokatif,” ujarnya kepada arrahmah.com Sabtu (22/6/2013).
Ustadz Irfan telah berkomentar tentang ajakan dari Mer-C itu di arrahmah.com Sabtu, 6 Sya’ban 1434 H / 15 Juni 2013 17:52 “Jika saya diundang untuk kepentingan klarifikasi silahkan datang ke markaz MM di Yogyakarta atau membantahnya lewat tulisan. Apakah dia penganut syi’ah atau bukan. Apabila tujuan diskusi mengenai konflik Suriah maka tidak ada relevansinya dengan komnetar saya selain itu konflik Suriah sedang berlangsung sehingga diskusi antara kaum syiah yang membela Bashar Asad dengan ummat Islam yang membela kaum muslimin yang dizalimi Bashar tidak penting. Harus ada kesepakatan masing-masing pihak tentang tema dan motifasi barulah diskusi dapat diadakan secara fair dan ilmiah.” Kata ustadz.
Sikap resmi Majelis Mujahidin
Pada prinsipnya Majelis Mujahidin merespon baik ajakan untuk melakukan diskusi terbuka mengenai konflik Suriah dari lembaga kemanusiaan Mer-C. Hanya saja dalam surat MER-C yang diterima oleh sekretariat markaz Majelis Mujahidin melalui faksimili Sabtu (22/6), tentang “Undangan Diskusi Terbuka”, semuanya sudah ditentukan secara sepihak oleh pihak Mer-C tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak Majelis Mujahidin. Tentunya hal ini menjadi awal yang tidak etis dalam komunikasi baik personal maupun lembaga.
Idealnya Mer-C menjalin komunikasi dahulu untuk menentukan nama acara, formatnya, pelakunya, pesertanya dan lain-lain. Majelis Mujahidin dalam surat elektroniknya kepada sejumlah pihak termasuk kepada arrahmah.com kecewa dengan hal tersebut. Berikut ini beberapa point pernyataan Majelis Mujahidin yang ditandatangani oleh ustadz Shobarin Syakur, sekretaris Umum Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin.
-
MER-C seharusnya tidak menentukan waktu secara sepihak, karena ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin (Ustadz Irfan S. Awwas) sejak 25 Juni 2013 hingga Kongres Mujahidin IV, 23 – 25 Agustus 2013 penuh kegiatan melakukanroadshow ke perwakilan-perwakilan Majelis Mujahidin. Jika debat ingin direalisasikan, silakan dijadwal ulang!
-
Formatnya Debat Publik Terbuka, bukan Diskusi Panel sehingga perlu fokus pada persoalan, bukan bias soal Konflik Suriah. Sebab, fatwa mayoritas ulama Islam Timur Tengah menyatakan “Wajib Jihad ke Suriah”, sehingga tidak diperlukan diskusi lagi.
-
Tema Debat Publik hendaknya spesifik berkaitan dengan pernyataan Irfan S. Awwas terhadap tulisan dan wawancara dr. Joserizal Jurnalis, seperti berita di media online (arrahmah.com dll) yang berjudul; Ustadz Irfan S. Awwas: “Saya khawatir dia simpatisan Syi’ah”. Lebih munasabah dan relevan bila tema debat: “Klarifikasi Tanggapan Ustadz Irfan S. Awwas terhadap Pernyataan dr. Joserizal tentang konflik Suriah”.
-
Sebaiknya ada juri yang bersikap netral, adil dan disepakati bersama.
(azmuttaqin/arrahmah.com)