JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin Ustadz Irfan S Awwas mengatakan, karikatur koran berbahasa Inggeris pendukung Jokowi-JK, The Jakarta Post yang menghina dan melecehkan Islam dinilai mewakili setan jahat di dalam dan luar negeri.
“Apa yang dilakukan Jakarta Post mewakili setan jahat, baik kejahatan luar negeri maupun antek asing dalam negeri,” katanya kepada arrahmah.com Selasa siang ini.
“Tapi mereka salah pilih sasaran, karena umat Islam tidak akan pernah membiarkan musuh menista Islam tanpa perlawanan,” tambahnya.
Lebih jauh ustadz Irfan menilai, provokasi yang dilakukan Jakarta Post menunjukkan kualitasnya sebagai agen kejahatan yang mengancam politik, moral dan keamanan NKRI maka harus ada tindakan tegas dari pemerintah dan umat Islam.
“Siapapun yang berkepentingan di Indonesia, baik untuk kepentingan yang baik maupun jahat, mustahil berhasil tanpa melibatkan Islam dan umat Islam. Eksistensi umat Islam seringkali disalahgunakan untuk merusak citra Islam, terutama kaitannya dengan Pilpres,” tutupnya.
Karikatur dalam koran The Jakarta Post terbitan 3 Juli 2014 itu memperlihatkan seorang bersorban dan menyandang senjata tengah menaikkan bendera bertuliskan lafadz kalimat tauhid “Laa Ilaaha illa Allah Muhammadar Rasulullah,” lalu tepat di bawah kalimat laa ilaaha illallah nampak gambar tengkorak kematian(skull), tepat di tengah-tengah tengkorak, tertera lafadz bertuliskan Allah, Rosul, Muhammad
Sementara dalam gambar di belakang sang pengibar bendera terdapat adegan menampilkan lima orang dalam posisi berlutut di tanah dengan tangan terikat dibelakang serta mata yang ditutup. Dan dibelakang ke lima orang itu berdiri seorang pria berjenggot serta bersorban mengacungkan senjata laras panjang ke arah kepala mereka, seolah-olah siap melakukan eksekusi mati. Di dekat proses eksekusi berlangsung, terlihat mobil merek Toyota dengan senjata anti serangan udara mengangkut tiga orang yang membawa senjata jenis Stinger. (azm/arrahmah.com)