JAKARTA (Arrahmah.com) – Peneliti aliran sesat, Ustadz hartono Ahmad Jaiz mengatakan bahwa konflik yang terjadi antara Islam dengan Syi’ah bukanlah karena kaum Muslimin ingin mengganggu Syi’ah, akan tetapi keyakinan Syi’ah mengancam eksistensi aqidah kaum muslimin.
“Bukan karena Sunni ingin menyerang Syi’ah, tetapi Sunni diserang oleh Syi’ah keyakinan pokoknya,” kata Ustadz Hartono saat ditemui arrahmah.com di rumahnya di Kalibata Jakarta Selatan, Selasa (4/1/2012).
Keyakinan apa saja, menurut Ustadz Hartono, jika diserang hal pokoknya akan menimbulkan kemarahan. Dan di dalam Islam, kemarahan dalam rangka menjaga aqidah diakomodasi oleh syari’at, jelas beliau.
“Kemarahan dalam membela penghujatan terhadap Islam, justru mempunyai nilai besar di hadapan Allah,” jelasnya.
Terdapat beberapa hal yang diserang Syi’ah terhadap Islam. Yang pertama, menurut beliau, adalah penghujatan Syi’ah kepada Allah dengan menyakini Allah bersifat bada’ yaitu meyakini bahwa Allah baru mengetahui sesuatu hal ketika hal tersebut sudah terjadi.
“Inikan pelecehan terhadap Allah namanya. Padahal Allah itu Maha Mengetahui segala sesuatu,” tukas Ustadz Hartono.
Penghujatan selanjutnya dilakukan Syi’ah terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, melalui pernyataan wilayatul faqih Syi’ah Imamiyah, Khomeini, yang melecehkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan menyatakan Nabi gagal dalam menyampaikan risalah.
Perkataan imam Syi’ah dianggap sama dengan hadist Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan Imam mereka dianggap lebih tinggi derajatnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdasarkan Kisah nabi Ibrahim AS di dalam surat Al Baqarah ayat 124 yang menyatakan Nabi Ibrahim dikatakan Imaman setelah sudah mantap, bukan ketika pertama kali menjadi nabi.
“Jadi, Syi’ah ini mengutak-atik ayat untuk mengangkat derajat Imam mereka,” papar pria yang juga seorang mubaligh ini.
Dampak dari pelecehan terhadap nabi, itu berlanjut hingga berbohong atas nama nabi, seperti membolehkan nikah mut’ah yang telah diharamkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
“Bahkan itu yang meriwayatkan pengharaman nikah mut’ah itu Ali sendiri,” ujar Ustadz Hartono yang produktif menulis buku membongkar aliran-aliran sesat.
Bukan sekedar itu, Syi’ah akhirnya juga melecehkan orang-orang yang sangat dicintai oleh Rasulullah, yaitu istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakar As Siddiq RA, dan para sahabat rasul lainnya. Bahkan kitab suci Al-Qur’an diserang juga, mereka meyakini Al-Qur’an telah dirubah-rubah oleh para sahabat, palsu, dan tidak murni.
“Jika tiga hal pokok, seperti Allah, Rasulullah, dan kitabnya telah dihujat oleh Syi’ah, habislah Islam,” lontar Ustadz Hartono.
Tambah Ustad Hartono, serangan Syi’ah terhadap Islam bukan hanya dalam bentuk aqidah dan pemikiran, tetapi sudah berupa aksi nyata, sebagaimana ketika Khomeini berhasil mengadakan revolusi Syi’ah di Iran, ia membantai imam-imam masjid Sunni, melarang pendirian masjid sunni, dan tidak ada peran yang diberikan kepada kaum sunni yang berjumlah 20 persen di Iran.
“Anehnya sinangog banyak berdiri, tetapi masjid Sunni tidak ada di Iran,” ungkapnya.
Sehingga, Kaum muslimin Sunni yang ingin sholat Jum’at hanya bisa dilaksanakan di kedutaan besar negara-negara arab.
“Jika mereka mengadakan di rumah bisa ditangkap,” tambah Ustadz Hartono.
Melihat ini semua, sudah jelas dalam pandangan ustadz Hartono bahwa Syi’ah itu adalah firaq adama (kelompok yang sesat) bukanlah mazhab yang diakui di dalam Islam.
“Bahkan dibanding kelompok sesat yang lain, Syi’ah itu kepalanya kesesatan,” pungkas Ustadz Hartono.
(Bilal/arrahmah.com)