JAKARTA (Arrahmah.com) – Aksi demonstarasi yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin (MM), dan Wahdah Islamiyah Makassar dalam rangka menggagalkan seminar syiah Internasional merupakan upaya mencegah keburukan.
Hal ini diungkapkan pemerhati masalah Syiah, Ustadz Haidar Bawazir kepada arrahmah.com, Selasa (6/11) Jakarta, ketika menyoroti Seminar Internasional Persatuan Dunia Islam yang digelar kampus UMI Makassar bersama Kedubes Iran untuk Indonesia.
“Upaya itu dapat difahami sebagai Nahi munkar,” katanya.
Kata Ustadz Haidar, seminar tersebut pada dasarnya ingin melegalkan ajaran sesat Syiah di Indonesia. Sedangkan kesesatan Syiah lebih berbahaya dibandingkan perbuatan maksiat, karena merusak aqidah seorang Muslim.
“Ajaran Syiah, lebih merusak dari minuman keras, film porno, dan perjudian,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan, FPI, MM, dan Wahdah Islamiyah pada Senin (5/11), mendatangi kampus UMI Makassar yang menggelar Seminar Internasional Persatuan Dunia Islam. Menurut ketiga ormas tersebut, seminar itu hendak menyebarkan ajaran Syiah melalui isu persatuan Sunni-Syiah. Acara tersebut, dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Rektor UMI, Prof.DR.Hj.Masruroh Mokhtar, MA,NB., Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin, KH Hasyim Muzadi, tokoh syiah Internasional, Ayatullah M. Ali Tashkiri, Maulawi Ishaq Madani Ulama Sunni penasehat Presiden Iran untuk urusan Ahlussunah wal Jama’ah, dan Deputi Universitas terbuka Iran, Dr.Mazaher. (bilal/arrahmah.com)