JAKARTA (Arrahmah.com) – Kehadiran 10 warga Indonesia dari kalangan politisi dan pengusaha ke perayaan ulang tahun negara penjajah Zionis Israel pada Kamis (26/4) lalu, menuai kecaman dari tokoh Aktivis Pro Palestina Merdeka.
“Itu gambaran dari orang yang tidak punya malu,” Kata ustadz Ketua Komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina ( KISPA) Ustadz Ferry Nur kepada arrahmah.com , Jakarta, Selasa Pagi (1/5)
Hal itu dikatakan Ustadz ferry, karena Negara Penjajah Zionis merupakan kekuatan yang hingga hari ini masih dan terus menindas Kaum Muslimin Palestina dengan segala macam bentuk kekejamannya.
“Saat bersamaan saudara-saudara mereka yang beriman dibunuh dan di zholimi zionis, mereka malah dengan relanya berjabat tangan menghadiri undangan HUT Israel.” Ujarnya.
Dia pun mengajak, kepada para aktivis pendukung Palestina merdeka untuk waspada terhadap makar Zionis israel dan para agennnya di Indonesai yang terus berusaha menunjukkan diri.
“Dengan adanya kejadian ini, kepada aktivis Pro Palestina merdeka agar lebih berhati-hati dan waspada dengan gerakan antek-antek zionis yang sudah makin mewujudkan identitasnya dalam berbagai keinginan-keinginan mereka, terutama dengan tanda kutip perayaan “HUT Israel”.beber mubaligh yang pernah ditahan oleh Israel ini.
Ustadz ferry menambahkan, perayaan HUT Israel yang hendak dilaksanakan di Jakarta merupakan tindakan yang melukai bangsa Indonesia yang sejak awal sangat mensupport pembebasan Palestina dan anti terhadap penjajahan yang dilakukan agressor Israel.
“Sangat mengusik perasaan bangsa Indonesia yang selama ini sangat konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan anti terhadap segala bentuk penjajahan, khususnya penjajahan yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina.” Jelasnya.
Berkaitan upaya mewujudkan HUT Israel di Jakarta, Ia berpendapat agar umat Islam jangan terbawa untuk melakukan tindakan-tindakan yang agitatif, karena Ia mencurigai perayaan tersebut merupakan upaya yang dirancang untuk memerangkap umat Islam itu sendiri yang peduli terhadap Palestina agar dihancurkan citranya.
” Yang perlu dilakukan menurut saya, kita tetap jangan provokatif. Tapi, kita tetap mengumpulkan data dan informasi. Karena, tidak menutup kemungkinan ini adalah pancingan dari mereka untuk menghantam balik mereka yang memiliki komitmen membantu rakyat palestina yang menderita, sebagaimana kita tahu tindakan zonis Israel selama ini beserta antek-anteknya terhadap orang-orang yang memiliki iman dan hati nurani untuk peduli terhadap rakyat Palestina dan mengembalikan kemuliaan Masjid Al Aqsha” tandasnya.
Seperti diberitakan, 10 tamu dari Indonesia yang hadir pada peringatan 64 tahun lahirnya negara Zionis itu. Mereka adalah politikus dari Partai Nasional Demokrat bersama istri, perwakilan dari organisasi pemuda Islam, pengusaha, dan pejabat KADIN (Kamar Dagang dan Industri).
Mereka datang atas undangan Duta Besar Israel buat Singapura Amira Arnon. Arnon menyebut rombongan dari Indonesia itu kawan Israel. Perayaan kemerdekaan Israel itu mengambil waktu sesuai penanggalan Yahudi. Kalau mengikuti kalender Masehi, ulang tahun Israel dilangsungkan setiap 14 Mei. (bilal/arrahmah.com)