JAKARTA (Arrahmah.com) – Menghadapi salah satu budaya taqiyah (berbohong) oleh kelompok Syiah memang sulit. Tidak sedikit kalangan Syiah tersebut mengaku Ahlussunnah (Sunni) namun tetap mengajarkan boleh menghina sahabat Nabi Muhammad Saw.
Menurut Ulama pakar kesesatan Syiah, Ustadz Farid Okbah, jika kita menemukan orang mengaku sunni namun membolehkan menghina Sahabat Rasulullah, maka orang itu sudah termasuk zindiq.
Orang ini seperti itu telah termasuk pelaku kemusyrikan, mereka termasuk orang-orang yang mengamini kesesatan.
“Jika mereka dinasehati atau diluruskan tidak mau maka mereka sudah termasuk kafir,” jelas Ustadz Farid Okbah dalam kegiatan mabit di Islamic Center AQL, Tebet, Jakarta, sabtu (20/04/2013).
Melaknat sahabat nabi seperti Muawiyah, menuduh Abu Hurairah meriwayatkan hadis dengan berbohong adalah perilaku kelompok Syiah. Tidak ada satupun ajaran ahlussunnah yang membolehkan menghina sahabat nabi.
“Kecuali itu datang dari ajaran Syiah,” jelasnya lagi.
Dari situ anggota Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini menegaskan umat untuk berhati-hati. Saat ini memang banyak orang-orang Syiah mengaku ahlussunnah. Namun, yang diajarkan mereka adalah kenyakinan Syiah yang menyesatkan.
(bumisyam/arrahmah.com)