JAKARTA (Arrahmah.com) – Penangkapan tiga tokoh mubaligh dan ustadz di Bekasi oleh Densus 88 menyita perhatian publik, pasalnya salah seorang ustadz tersebut diketahui pernah masuk ke Istana Presiden, bahkan beliau sempat bertemu dan memberi nasihat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pada Selasa (16/11/2021), Densus 88 menangkap ustadz Farid Ahmad Okbah, yang merupakan Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) berserta dua orang lainnya, yakni ustadz Zain An-Najah dan ustadz Anung Al Hamat.
Melalui postingan akun Instagramnya @faridokbah_official, diketahui bahwa Ustadz Farid Ahmad Okbah dan jajaran pengurus Lembaga Dakwah Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada Senin, 29 Juni 2020.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PPP, Syaifullah Tamliha, heran dengan pertemuan tersebut. Tamliha tidak habis pikir kenapa teroris bisa masuk Istana.
“Tidak pernah sepanjang sejarah dunia teroris lolos masuk Istana dan bertemu dengan Presiden!” kata Tamliha kepada wartawan, pada Jumat (19/11).
Tamliha menilai intelinjen di sekitar presiden lemah.
“Jika betul yang bersangkutan adalah seorang terorisme dan bisa bertemu dengan Presiden Jokowi, berarti intelijen di sekitar Presiden bisa dianggap lemah,” sebut Tamliha.
Ia meminta kasus Farid Okbah dilakukan secara transparan.
“Sehingga, kita berharap penanganan kasus hukum terhadap Farid Okbah dilakukan secara transparan dan kaidah penegakan hak asasi manusia, agar publik tidak saling curiga dan membingungkan,” lanjutnya. (rafa/arrahmah.com)