Sekilas berbicara ajaran Syi’ah seperti bagian dari agama Islam. Namun, jika dikaji lebih dalam pembaca akan mengetahui dan menemukan perbedaan yang sangat jauh dengan Islam.
Tidak sedikit umat Islam yang terpengaruh dengan ajaran Syi’ah. Tak terkecuali dari tokoh-tokoh Islam sendiri. Untuk memperdalam bagaimana ajaran Syi’ah itu sebenarnya, Eman Mulyatman dari Sabili mewawancara Ustadz Farid Achmad Okbah, M. Ag, Ketua Yayasan Al-Islam, Bekasi.
Wawancara berlangsung di sela-sela acara Tausiah Umum, “Membongkar borok Agama Syi’ah, Pra Debat Islam versus Syi’ah” Ahad, (19/02/2012), di Masjid At-Taqwa, PIK, Cakung, Penggilingan, Jak-Tim, yang diselenggarakan Majelis Mujahidin.
Berikut petikan wawancaranya:
Indonesia menjadi target Syi’ah?
Sebenarnya Syi’ah bukan hanya masalah nasional, tapi telah menjadi masalah internasional. Niat umat Islam untuk bisa menerima Syi’ah sebagai satu bagian dari umat Islam, oleh Syi’ah disalahgunakan untuk melakukan Syi’ah-nisasi terhadap umat Islam. Hal ini yang menyadarkan Prof Yusuf Qaradhawi yang tadinya mendukung pendekatan Syi’ah dan Sunnah —tetapi pada tahun 2009— berbalik menjadi menyerang dan mengungkapkan kebobrokan Syi’ah. Dalam kitab al-Fatawa Muasirah beliau mengatakan, “Gerakan Syi’ah di Indonesia telah menggurita.” Menurut pengakuan mereka telah dididik sebanyak 300 orang setiap tahunnya untuk menjadi kader Syi’ah.
Siapa, “Mereka” yang Anda maksud?
Jelas, di baliknya ada negara Iran. Diantaranya kedutaan Iran melakukan gerakan dengan menyebarkan ajaran Syi’ah. Syi’ah telah masuk ke Ormas-ormas, Lembaga Pendidikan, Yayasan dan lain sebagainya.
Apakah karena ada dukungan politik dari Pemerintah Indonesia sendiri?
Sebagian tokoh dari Indonesia tidak paham tentang Syi’ah. Mereka menerima hanya karena semangat persaudaraan. Akibatnya mereka terpengaruh secara emosional dan melindungi orang-orang Syi’ah bahkan mengatakan Syi’ah itu tidak sesat. Di Indonesia ada sentimen anti Amerika dan Yahudi Zionis Israel, ini yang mereka manfaatkan sehingga dengan sentimen tersebut kita (umat Islam) terkelabui. Padahal Syi’ah jauh lebih jahat dari Israel.
Kenapa Syi’ah dikatakan lebih jahat dari Israel?
Israel menyerang fisik sedangkan Syi’ah berani merusak umat Islam dari dalam yaitu merusak aqidah.
Sejauh mana Syi’ah sudah merasuk?
Di lingkaran istana mereka telah masuk, bahkan ke lingkaran DPR pun mereka masuk. Pesannya telah meluas, jika tidak diwaspadai secara bersama maka khawatir menjadi ancaman buat umat Islam. Seperti halnya Indonesia membentuk Badan Narkotika Nasional (BNN) —untuk menangkal narkoba dengan biaya, tenaga, statistik dan sebagainya— tetapi bila umat Islam tidak melakukan langkah sehebat BNN maka Syi’ah akan menyebar lebih hebat dari narkoba. Bagi umat Islam, narkoba itu bahaya untuk fisik tetapi Syi’ah jauh lebih berbahaya dari narkoba. Karena Syi’ah akan merusak keyakinan dan aqidah. Ini untuk menggambarkan kenapa Syi’ah lebih berbahaya dari narkoba.
Mereka mengklaim bahwa Syi’ah adalah sejarah tua di Indonesia?
Saya tidak sedang berbicara sejarah, karena itu masih dalam perdebatan. Tetapi ini menyangkut masalah aqidah referensinya ulama-ulama dengan pandangan-pandangannya. Produk yang mereka berikan, ada sekitar 800 buku (tentang bahaya Syi’ah) yang sudah disebarkan di masyarakat.
Apakah taktik yang mereka gunakan sehingga masyarakat terkelabui?
Mereka selalu mengatasnamakan Ahlul Bait, bentuk cover orang Syi’ah agar bisa diterima di masyarakat. Kita umat Islam, semua cinta kepada Ahlul Bait. Di antara yang membawa Syi’ah adalah habib-habib. Bersyukur sekarang ada habib yang menolak Syi’ah.
Apakah Syi’ah itu bukan Islam?
Syi’ah itu tidak sama, ada syi’ah Imamiyah ada Syi’ah Ja’fariyah. Mereka mengaku sebagai muslim, shalatnya menghadap ke kiblat tetapi rukun Islam mereka lima yaitu shalat, puasa, zakat, haji dan loyalitas kepada imam dan rukun iman mereka ada lima yaitu iman kepada tauhid, iman kepada keadilan, iman kepada kenabian, iman kepada keimamahan dan alma’at hari kiamat. Jika itu berbeda dengan keyakinan umat Islam maka tidak dikatakan mereka kafir sebelum mereka melakukan kekafiran betul karena ini masih bersifat ajaran. Tapi kalau dilihat dari ajarannya jelas Syi’ah bukan ajaran Islam.
Bagaimana dengan aktivitas IJABI dan ABI Itu?
Ikatan Jamaah Ahlul Bait (IJABI) dan Ahlul Bait Indonesia (ABI) itu adalah gerakan resmi Syi’ah yang melakukan suatu langkah-langkah secara alpha centauri dan melakukan dakwah dengan menggunakan kendaraan organisasi. Umat Islam harus pantau mereka dan kita juga harus peringatkan kepada masyarakat supaya tidak terbawa pada gerakan IJABI dan ABI karena mereka sangat aktif di daerah-daerah.
Kenapa Indonesia menjadi target?
Indonesia mayoritas muslim dan Syi’ah punya kepentingan. Di Indonesia itu sudah ada basisnya yaitu habib-habib. Para habib mempunyai pengaruh di daerah-daerah maka Syi’ah akan menungganginya. Tetapi tidak semua habib mau mereka tunggangi, seperti habib Thohir beliau malah menolaknya.
Bagaimana cara mereka masuk pada masyarakat?
Melalui budaya dengan dzikir kemudian ditumbuh suburkannya majelis-majelis thariqah, walaupun tidak semua kalangan sufi menjadi bagian dari Syi’ah.
Bagaimana cara membasmi Syi’ah paling efektif?
Kita tidak akan bisa membasmi kesesatan sampai habis, memang mustahil bisa membasmi. Marilah fastabiqul khairat membentengi aqidah saudara-saudara kita.
Bagaimana kiat-kiat menghadapi Syi’ah?
Pertama, bentengi umat ahli sunnah. Kedua, kita harus membongkar ajaran Syi’ah untuk menjelaskan dan memberitahu kepada umat agar mereka terbentengi dari pengaruh ajaran Syi’ah. Ketiga, harus ada upaya bersama dari tokoh-tokoh umat Islam untuk meyakinkan MUI agar membatasi gerakan Syi’ah dan mengeluarkan fatwa tentang sesat dan menyesatkannya ajaran Syi’ah untuk pembentengan umat Islam. Keempat, harus melakukan kaderisasi untuk kalangan tertentu yaitu kalangan para ulama untuk mendalami dan membongkar Syi’ah dari akarnya.
Sumber: sabili.co.id