CIANJUR (Arrahmah.com) – Tuntutan pembubaran Densus 88 dan Densus Anti Bom kembali menggema. Kali ini disuarakan oleh Ketua Umum Garis (Gerakan Reformasi Islam), Ustadz Chep Hermawan, dalam acara Silaturahmi dan Sarasehan Organisasi serta Aktivis Gerakan Islam se-Indonesia, di Cianjur, 17-19 Desember 2011. Ayo, tunggu apa lagi, segera bubarkan!
Awas Bahaya Deradikalisasi
Ketua Umum GARIS (Gerakan Reformasi Islam), Chep Hermawan mengatakan bahwa satuan khusus 88 atau densus 88 dan satuan khusus anti bom dibentuk untuk memburu dan membunuh para aktivis Islam. “Satuan ini dibiayai oleh Amerika,” ungkap Chep dalam sambutan di acara Silaturahmi dan Sarasehan Organisasi serta Aktivis Gerakan Islam se-Indonesia.
Acara ini diselenggarakan oleh GARIS. Acara berlangsung selama dua hari yaitu dari tanggal 17-19 Desember 2011. Acara diselenggarakan di Hotel Setia Cianjur. Ada sekitar 500-an orang yang hadir dalam acara tersebut, termasuk Bupati Cianjur, juga ikut menghadiri acara tersebut.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah aktivis Islam antara lain: Ustadz Abdul Qodir Jaelani, mantan tahanan politik yang ditahan 15 tahun pada era pemerintahan Soeharto; Ustadz Son Hadi dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), Ustadz Sobri Lubis dan Ustadz Munarman dari Front Pembela Islam (FPI).
Dalam acara itu, terpampang panduk yang berbunyi: Awas Bahaya Deradikalisasi! Upaya untuk mengamputasi Syariat Islam dan Waspadai Konspirasi untuk Menjebak Umat Islam Menjadi Teroris Serta Radikal”. Pada acara hari berikutnya dilakukan tertutup. Dalam acara itu membahas tentang tinjauan UU Terorisme. Pertemuan itu dipimpin oleh Ustadz Munarman.
Tolak Deradikalisasi dan Bubarkan Densus 88
Dalam acara itu, Chep mengajak umat Islam untuk menolak gerakan deradikalisasi. Dia melihat adanya ketidakadilan yang menimpa umat Islam, padahal sejarah membuktikan bahwa umat Islamlah yang telah berjuang memerdekakan negara ini. “Tapi sekarang berbagai aktivis Islam justru dizalimi dan dituding sebagai teroris,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Chep juga mempertanyakan keberadaan Densus 88 dan menyerukan agar dibubarkan saja. Menurutnya Densus 88 juga mendapatkan dana dari negara luar, dan itu yang kita pertanyakan, ujarnya,
Jadi, tunggu apa lagi, bubarkan Densus 88 segera. Allahu Akbar!
(M Fachry/arrahmah.com)