JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengadakan diskusi klenik Gus Dur telah menyebarkan kemusyrikan. Demikian dikatakan pengurus pusat Forum Umat Islam (FUI) Bernard Abdul Jabbar seperti dilansir itoday, Kamis (10/4).
Menurutustadz Bernard Abdul Jabbar, di era modern sekarang ini ada fenomena di mana orang berfikir rasional justru masih percaya hal-hal yang klenik. “Kalau dalam Islam berfikir klenik itu sudah masuk dalam kategori kesyirikan,” paparnya.
Kata ustadzBernard, acara diskusi yang membahas Gus Dur dari segi klenik sama artinya belajar kemusyrikan. “Diskusi itu khan belajar, padahal dalam Islam, belajar yang berkaitan dengan klenik itu haram,” paparnya.
Ia juga mengkhawatirkan, diskusi ini akan mengkultuskan Gus Dur karena dianggap mempunyai kekuatan supranatural. “Dalam diskusi ini ada upaya pembenaran bahwa Gus Dur punya kekuatan klenik, dan akan semakin mengkultuskan Gus Dur. Hal ini sangat bertentangan dengan Islam, karena mendatangi perdukunan saja sudah diharamkan,” pungkas Bernard Abdul Jabbar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua MK Mahfud MD akan mengadakan diskusi terkait bisikan-bisikan ghaib yang mempengaruhi keputusan Gus Dur selama hidupnya.
“Saya akan adakan acara seribu hari wafatnya Gus Dur dalam bentuk lain, yaitu tentang kegandrungannya tentang masalah ghaib,” kata Mahfud MD, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/10).
Diskusi tersebut akan digelar di rumah dinas Ketua MK, Kompleks Perumahan Pejabat Tinggi Jl Widya Chandra III/7 Jakarta Selatan pada 5 Oktober 2012 pukul 18.30 WIB. (bilal/arrahmah.com)