JAKARTA (Arrahmah.com) – Ledakan bom jenis low explosive saat shalat Jumat di masjid Mapolresta Cirebon, Jumat (15/4/2011) pukul 12.15 kembali memunculkan berbagai komentar miring di berbagai media. Sama dengan bom buku sebulan sebelumnya yang dialamatkan kepada Ulil Abshar Abdalla (gembong JIL), Ahmad Dhani (dituduh aktivis Zionis Yahudi), Gories Mere (Kalakhar BNN) dll, kasus bom Mapolresta Cirebon ini juga dikait-kaitkan dengan sosok Ustadz Abu Bakar Ba’asyir yang sedang menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan ancaman mati dalam tuduhan tindak pidana terorisme.
Bom yang mengakibatkan kerusakan dan sejumlah korban dari anggota kepolisian setempat ini, sampai sejauh ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Dugaan sementara, pelakunya melaksanakan aksi ‘bom bunuh diri’ dengan meledakkan bom yang ada di tubuhnya.
Termasuk bom di Mapolresta Cirebon sepertinya akan dikait-kaitkan pula dengan Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Apakah itu aparat maupun yang sekedar pengamat biasanya akan mencoba mencari-cari keterkaitan bom tersebut dengan ustadz Abu yang tengah menjalani persidangan.
Menanggapi berbagai upaya untuk menarik-narik dirinya terhadap bom Mapolresta Cirebon, Ustadz Abu, demikian biasa disapa, menyatakan tidak tahu-menahu dengan bom tersebut.
“Saya ini tidak tahu apa-apa kan saya dipenjara bagaimana mungkin mau ngebom,” ujarnya santai, saat ditemui di sel Bareskrim Mabes Polri, Jum’at (15/4) pukul 16.15.
Ulama sepuh berusia 72 tahun ini tidak kaget dengan makar berbagai pihak yang selalu mengaitkan dirinya dengan berbagai kasus bom di tanah air. Ustadz Abu menambahkan, mustahil dirinya terkait dengan serangkaian bom itu. Karena dalam dakwahnya, Amir Jama’ah Ansharut Tauhid (JAT) ini murni menegakkan tauhid dan syariah Islam tanpa pernah menghasut jamaahnya untuk melakukan aksi bom terhadap orang yang tidak berdosa.
“Kalau ada yang mengkait-kaitkan saya dengan bom di Cirebon itu orang gila!” tegasnya. (voa-islam/arrahmah.com)