SEMARANG (Arrahmah.com) – Pimpinan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Tengah, Ustadz Aris Munandar Al Fattah menjelaskan seorang Muslim yang memperjuangkan agamanya pasti memiliki resiko sebagaimana dijelaskan pula oleh Allah swt.
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu-daya dan Allah menggagalkan tipu-daya itu dan Allah sebaik-baik pembalas tipu-daya.” (QS. al-Anfal, 8:30)
“Resiko memperjuangkan Islam adalah ditangkap, dipenjara, diusir dari kampung halaman, atau bahkan dibunuh. Ini sudah sunnatullah, sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 30 tersebut,” demikian ujarnya dalam Pengajian Ukhuwah Lintas Tandhim, pada Jum’at (13/03) di Masjid Manarul Ilmi, Semarang. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperkuat ukhuwah aktivis antar ormas Islam di Jawa Tengah.
Beberapa ormas Islam dari beberapa kota di Jawa Tengah tampak hadir dalam pengajian ini, di antaranya JAT Semarang, PERSIS Jawa Tengah, Laskar Umat Islam Semarang, JAT Pekalongan, MMI Pekalongan, JAT Solo, dan JAT Kendal. Tampak pula salah satu tokoh JAT, Said Sungkar.
Dalam sambutannya, Ustadz Yazid selaku Ketua Takmir Masjid Manarul Ilmi menyambut baik acara Pengajian Ukhuwah ini sebagai sarana silaturahim antar aktivis yang berbeda ormas. Pengajian ukhuwah ini hanya menghadirkan pembicara tunggal yaitu Ustadz Aris Munandar, LC dari DDII. Beliau membawakan makalahnya yang berjudul “Membangun Kekuatan Islam di tengah Perselisihan Umat”.
Selanjutnya, Ustadz Aris Munandar memaparkan tentang pentingnya bersinergi dan menjalin kerja sama antar Ormas Islam. “Urusan Umat Islam ini terlalu besar untuk dipegang oleh satu jama’ah atau satu organisasi saja. Walaupun sampai bengep, ya nggak bakal selesai. Makanya, kita harus menanggalkan eksklusivitas kelompok atau jama’ah dan bersinergi untuk mengurusi Umat ini.” pungkasnya.
Dalam penutupnya, Ustadz Aris Munandar mengingatkan kepada aktivis Muslim bahwa hari ini Umat Islam memiliki “Common Enemies” atau musuh bersama yang harus dihadapi oleh segenap Umat Islam. Musuh-musuh Islam tersebut yaitu Syi’ah, Kristenisasi, dan Yahudi. Syi’ah, menurut beliau, di Indonesia ini berpotensi memunculkan konflik sebagaimana yang terjadi di Suriah hari ini. Laju Kristenisasi yang meningkat juga perlu menjadi perhatian umat Islam.
Yang terakhir, permusuhan Umat Islam dan Yahudi akan terus berlangsung hingga hari Kiamat sebagaimana hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak akan terjadi kiamat hingga kaum muslimin memerangi Yahudi dan membunuhi mereka, sampai ketika Yahudi bersembunyi di balik batu atau pohon, batu dan pohon itu berkata: ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, Yahudi ada di belakangku, kemari dan bunuhlah dia.’ Kecuali pohon gharqad, (dia tidak berbicara) karena dia dari pohon Yahudi.” ujar Ustadz Aris. (bilal/an-najah.net/arrahmah.com)