SENTUL (Arrahmah.com) – Sejak awal berdirinya majelis Az Zikra, saya selalu mengaitkan antara dzikir dan jihad. Kedua ibadah ini tidak dapat dipisahkan, kita hanya zikir saja atau hanya jihad saja.
Demikian diungkapkan Pimpinan majelis Zikir Az –Zikra Ustadz Muhammad Arifin Ilham saat mengisi Talkshow ” Peran Media Islam Online Masa Depan” sekaligus menjadi momen launching tampilan terbaru situs berita Islam Arrahmah.com, Minggu (3/2/2013) di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor.
“Dzikir dan jihad tidak bisa dipisahkan, jihad adalah puncaknya ibadah. Zikir tanpa jihad akan kalah begitupun sebaliknya jihad tanpa Zikir juga akan kalah,” Kata Ustadz Arifin yang disambut takbir oleh hadirin.
Sebagai konsekuensinya, kata Ustadz Arifin, ia selalu merutinkan hubungan ruhiyah dengan kondisi jihad di belahan dunia melalui do’a.
“Sejak awal mula dulu majelis dzikir tak lupa kita selalu mendoakan para mujahidin. Bahkan, Qunutnya juga Qunut nazilah. Kita sebut satu-satu dalam doa, Allahumanshuril mujahidin fi Filistin, Suriah, Afghanistan, Irak, Myanmar, Chechnya, Kashmir, Mali dan yang lainnya,” ungkapnya yang menjelaskan bahwa perkembagan bumi jihad selalu diikutinya melalui arrahmah.com.
“Dahulu ketika umat Islam yang jumlahnya minoritas menghantam mundur pasukan adidaya Romawi dan Persia. Ketika itu sifat istimewa tentara Islam yaitu malamnya seperti rahib dan siangnya seperti singa. Malam menjalin hubungan mesra memperkuat ruhiyah kepada Allah, di situlah lahir kekuatan fisik, dan siangnya jihad fisibillah, di situlah melahirkan kemenangan. Maka mujahid wajib tahajud di setiap malam. Allahuakbar!” tambahnya
Lebih dari itu, menurutnya dalam liputan zaman kekuasaaan Islam diraih bukan sekedar dari dahsyatnya kancah peperangan. Namun, diperoleh melalui kedekatan khusus kepada ilahi.
“Sejarah mencatat dua pertiga dunia pernah dikuasai Islam, ternyata tidak hanya dibayar dengan tetesan darah tetapi dibayar dengan linangan air mata tahajud. Maka orang yang berdzikir mencintai jihad” tegas Ustadz Arifin.
Majelis Zikir Az Zikra menurut Ustadz Arifin, sedari awal berdiri sudah memberikan pemahaman yang utuh tentang zikir. Bahwa zikir tidak hanya dimaknai sebagai aktifitas wirid di dalam masjid, lebih dari itu, zikir dimaknai sebagai segala aktifitas mendekatkan diri kepada Allah dan mengingatkan kepada Allah termasuk mencari ilmu.
“Makanya, di sini (Majelis Az Zikra.red) kita setiap hari mengadakan kajian ilmu terbuka, justru zikir akbar berjamaahnya sebulan sekali, itupun dimulai dengan kajian ilmu (taushiyah) juga. Karena mencari ilmu tujuannya adalah agar menimbulkan semangat mengingat Allah (zikir),” pungkasnya. (bilal/arrahmah.com)