DENPASAR (Arrahmah.com) – Remaja Masjid Generasi Muda Masjid Sadar (GEMMAR) mengadakan kajian umum untuk pemuda dan remaja Islam bertajuk “Apakah bibirmu masih perawan” di Lantai II Gedung Serba Guna Masjid Sadar Jalan Tukad Buaji, Sesetan, Denpasar, Bali, Ahad (19/2/2017)
Pewarta warga Herdian Armandhani melaporkan, kegiatan kajian rutin ini diikuti oleh pemuda dan mahasiwa Muslim dari berbagai organisasi mulai Remaja Masjid, Lembaga Dakwah Kampus (LDK), dan organisasi kepemudaan Islam. Hadir dalam undangan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Remaja Masjid Arbain Musholla Baitul Mukminin, Remaja Masjid Permata Polda Bali, Remaja Masjid Gamis Al Ikhlas, dan masih banyak lagi,
Ustadz Arif Marsudi didaulat mengisi kajian umum dihadapan puluhan remaja dan pemuda muslim.Ustadz Arif menghimbau kepada para generasi muda Muslim untuk tidak berpacaran. Menurutnya, pacaran merupakan hal yang tidak ada dalam kamus agama Islam dan lebih banyak menimbulkan mudharatnya. Pacaran dapat menjauhkan genrasi muda Islam dari Allah swt. Apabila seorang remaja dan pemuda Islam memilih pacaran maka dipastikan ia belum menjadi muslim yang kaffah.
“Pacaran tidak ada dalam syariat Islam, ada baiknya pemuda dan remaja muslim menjauhinya karena lebih banyak menimbulkan mudharat seperti perbuatann zina” ungkap Ustadz Arif.
Ustadz Arif Marsudi juga menyinggung fenomena budaya merayakan Hari Valentine yang sering dirayakan oleh banyak pemuda dan remaja Indonesia. Ia mengatakan bahwa hari Valentine bukan sesuai dengan ajaran Islam karena hari Valentine adalah hari maksiat massal. Banyak generasi muda saat ini menjadikan budaya Valentine sebagai ajang menggumbar aurat dan syahwat.
“Sebagai pemuda dan remaja Islam yang paham dengan akidah Islam jangan sampai kita terbawa arus ikut-ikutan budaya merayakan Valentine” tegasnya.
Arif Marsudi juga menganjurkan agar generasi muslim yang sudah mampu untuk segera menikah ketimbang berpacaran.
Sementara itu, Ketua Remaja Masjid Gemmar yakni Muhammad Haekal mengatakan bahwa Remas GEMMAR rutin mengatakan kajian-kajian. Khusus untuk minggu ketiga setiap bulannya memamng dikhususkan untuk umum. Haekal berharap melalui kajian yang diadakan Remas GEMMAR bisa mengajak remaja dan pemuda muslim untuk memakmurkan masjid ketimbang menghabiskan waktu dengan hal yang sia-sia.
“Semoga dengan adanya kajian yang diadakan Remas GEMMAR bisa mengajak pemuda dan remaja muslim untuk memakmurkan masjid ketimbang menghabiskan waktu dengan hal yang sia-sia” pungkasnya.
(*/arrahmah.com)