JAKARTA (Arrahmah.com) – Ketua Umum Taruna Muslim, Ustadz Alfian Tanjung mengatakan bahwa munculnya LKS ‘komunis’ bukanlah peristiwa yang terjadi tanpa direncanakan, akan tetapi merupakan gerakan yang terstruktur untuk membangkitkan faham tersebut.
“Yang jelas itu bukan unsur yang tidak disengaja, indikasinya jika kemaren ada kasus buku pelajaran yang disusupi kisah ‘Istri simpanan Bang Maman’ langsung ditarik, akan tetapi LKS ‘komunis’ ini justru tidak segera ditarik” Katanya kepada arrahmah.com Jakarta (19/4).
Lebih dari itu, menurutnya peristiwa tersebut juga menjadi sinyalemen kepercayaan diri kaum Komunis, menjalankan upaya beradaptasi dengan masyarakat melalui proses pengenalan diri.
“Ini bukti kepercayaan diri mereka, menjalankan proses pembiasaan, familiar, dan pemakluman kepada masyarakat akan eksistensi mereka.”ujar mantan Ketua Umum Hammas ini.
Tambahnya, tindakan oknum-oknum penerbit dan penyebar LKS’Komunis” tersebut sudah dikategorikan perbuatan makar kepada bangsa Indonesia dan aparat wajib mengusutnya hingga tuntas.
“Ini merupakan sebuah pengkhianatan terhadap bangsa Indonesia, kepolisian harus mengejar mereka hingga dapat” tandas ustadz Alfian.
Sebagaimana diketahui, dunia pendidikan Jawa Barat yang digegerkan kunci jawaban lembar kerja siswa (LKS). Dalam LKS pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) untuk murid kelas X atau SMA kelas 1 di Sukabumi, jawaban soal ideologi bangsa Indonesia menjadi komunis dalam kunci jawaban yang beredar ilegal.
Terkait penyelesaian persoalan tersebut, kamis siang ini Dinas Pendidikan Kabupaten mendatangi Mapolres Sukabumi untuk melaporkan peredaran LKS ini.
Pihak kepolisian pun, merespon gugatan tersebut dengan menghubungi penerbit sesuai nomor kontak yang ada di LKS. Meski belum bisa dihubungi. Pihak kepolisian berjanji untuk terus mengupayakan termasuk melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian di Jawa tengah untuk melacak alamat penerbit LKS ‘Komunis’ tersebut. (bilal/arrahmah.com)