JAKARTA (Arrahmah.com) – Komunitas Bambu (Kobam) pimpinan sejarawan JJ. Rizal menjadi corong Partai Komunis Indonesia (PKI), karena telah membela Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani). Kobam menyebut Gerwani telah difitnah terkait peristiwa Lubang Buaya.
Hal itu disampaikan ketua Taruna Muslim, Ustadz Alfian Tanjung seperti dilansir itoday pada Rabu (01/10/2013) menanggapi rilis Komunitas Bambu di situs jejaring sosial Twitter, menyambut Hari Kesaktian Pancasila.
Menurut Alfian, saat ini ada upaya untuk mengaburkan kekejaman gerakan komunis Indonesia dengan memanfaatkan LSM.
“Komunitas Bambu itu bagian dari PKI, karena telah mengaburkan kekejaman Gerwani. Berdasarkan bukti sejarah, Gerwani telah membunuh warga di Jawa Timur. Tolong jangan kaburkan sejarah ini,” tegas penulis buku “Mengganyang Komunis: Langkah dan Strategi Menghadapi Kebangkitan PKI” ini.
Alfian menegaskan, saat ini, upaya sistematis membangun kekuatan komunis di Indonesia telah menyusup ke partai politik. “Banyak aktivis PRD maupun simpatisan PKI yang aktif di partai politik. Lihat saja Budiman Sudjatmiko mantan aktivis PRD, yang saat ini menjadi anggota DPR. Ini yang harus diwaspadai,” jelas Alfian.
Terkait kebangkitan gerakan komunis di Indonesia, Alfian meminta segenap komponen bangsa mewaspadai gerakan komunis baru. “Saat ini ada gerakan komunis baru yang digalang mantan aktivis PKI. Mereka menggiring opini bahwa PKI hanya korban. Padahal fakta sejarah yang melakukan kekejaman terhadap para ulama dan rakyat Indonesia itu PKI,” pungkas Alfian.
Diberitakan sebelumnya, Komunitas Bambu menyatakan bahwa tidak pernah ada bukti yang membenarkan seluruh tudingan terhadap Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), pada peristiwa pembantaian sadis para Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya.
Kesimpulan itu dirilis Komunitas Bambu (Kobam) melalui akun Twitter @KomunitasBambu, menyambut Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2013. Komunitas yang dipimpin sejarawan JJ. Rizal itu mengutip sejumlah informasi yang dimuat dalam buku bertajuk “Teror Orde Baru”.
(suaraislam/arrahmah.com)