JAKARTA (Arrahmah.com) – Ustadz Adnin Armas mengatakan bahwa orang yang berpendapat boleh atau halalnya nikah sesama jenis (homoseksual/lesbianisme) seperti pemikiran gembong liberal Musdah Mulia, hal tersebut jelas menyimpang terhadap pemikiran Islam.
“Jelas ini penyimpangan pemikiran Islam, gak kebayang aja, seorang yang mendapat doktor terbaik dari Universitas Islam, menyimpulkan pernikahan sesama jenis, kalau itu yang dimaksudnya benar, itukan musibah, malapetaka,” katanya saat berbincang dengan arrahmah.com seusai konferensi pers Fesma, di Darmin café, Jakarta, Jum’at sore (2/3)
Dia menjelaskan, seharusnya seseorang yang mempelajari Islam, tidak menyimpulkan sebuah pemikiran seperti itu, tetapi harusnya dia menjadi seorang ulama.
“Ini sangat mengoyak-oyak hati kita, ini belajar Islam malah bukan menjadi ulama,” ujar Ustadz Adnin yang merupakan salah satu peneliti INSISTS.
Lebih dari itu, menurutnya al-Qur’an telah cukup banyak mengisahkan bangsa-bangsa terdahulu yang menyimpang dalam melakukan kehidupan seks yang seharusnya pula, diambil sebagai peringatan dan pelajaran umat masa kini.
“Padahal Allah telah menurunkan bala’ kepada kaum Luth, jadi jelas pemikiran mereka itu bukan berbasis agama,” ungkap Ustadz Adnin.
Bahkan, menurut Ustadz Adnin, klaim Musdah Mulia bahwa pendapatnya sesuai dengan UUD 1945 dan pancasila itu tidak dapat diterima, karena Pancasila sendiri menurutnya tidak mengajarkan seseorang melakukan perbuatan tak beradab seperti itu.
“Al-Qur’an saja yang sudah pasti saja, mereka obok-obok, apalagi UUD. Pancasila itu mengajarkan keadilan dan beradab justru dia mengkhianati pancasila,” lontarnya.
Mengapa tidak beradab, karena menurut Ustadz Adnin, manusia yang tidak percaya terhadap agama ataupun anak-anak yang belum memahami apapun, tahu perbuatan nikah sesama jenis merupakan perbuatan yang nista.
“Orang yang tidak punya agama sekalipun itu tahu, perkawinan sesama jenis itu menjijikan. Atau tanya pada anak-anak yang belum tahu apa-apa. Mereka juga tahu itu perbuatan menjijikkan,” tukasnya.
Simpulnya, orang-orang yang berfikiran liberal seperti itu pada hakikatnya mereka adalah kaum yang menjadikan hawa nafsu mereka sebagai sesembahan.
“Di ayat Qur’an itu dikatakan, orang seperti mereka itu mempertuhankan hawa nafsu, jadi mereka itu memperturutkan apa yang nafsunya kehendaki,” tandas Ustadz Adnin. (bilal/arrahmah.com)