JAKARTA (Arrahmah.com) – Sikap tidak jelas dan tegas pemerintah Indonesia dalam merespon tragedi berdarah di Suriah, menurut wakil amir Majelis Mujahidin Indonesia disebabkan pemerintahan di Indonesia sendiri masih dipenuhi orang-orang bermasalah dalam aqidahnya.
“Bagaimana mereka mau peduli dan mengecam pemerintahan Suriah yang Syi’ah itu, jika di dalam pemerintahan RI masih banyak orang-orang syi’ah, ahmadiyah, dan orang-orang yang sesat,” kata ustadz Abu Jibriel kepada arrahmah.com, Jakarta, Kamis (31/5).
Lebih dari itu, menurut ustadz Abu Jibril, sejatinya pemerintahan Indonesia memang tidak ingin memberikan dukungan terhadap rakyat Sunni Suriah yang sedang berjihad melawan rezim syi’ah Nushairiyah Bashar Assad. Pasalnya pemerintahan di Indonesia itu sendiri anti terhadap Jihad.
“Mereka ini anti syari’ah membenci penegakan daulah islamiyah, dan khilafah. Jadi mustahil membela jihad rakyat suriah melawan Manusia singa (Bashar Assad),”lontarnya.
Ustadz Abu Jibriel melanjutkan, pemerintah RI sudah tidak peduli dengan ceceran darah rakyat Suriah, karena pemerintah di sini sendiri masih membunuhi rakyatnya sendiri.
“Atas nama perang melawan terorisme mereka membunuhi rakyatnya sendiri, bagaimana mau peduli terhadap rakyat Suriah. Indonesia tidak mungkin menjadi sponsor perlawanan terhadap rezim Bashar,” tukasnya.
Mubaligh yang pernah ditahan pemerintah Malaysia ini menghimbau kepada umat Islam Indonesia, agar saling menginformasikan persoalan tragedi Suriah ini. Karena menurutnya, sikap rakyat Indonesia yang mayoritas Islam masih kurang peduli ditengarainya akibat kurangnya informasi tersebut.
“Bagi yang sudah tahu, agar memberitakan kepada saudara-saudarnya yang belum mengetahui,” ujar Ustadz Abu Jibriel.
Bahkan, menurut Ustadz Abu Jibriel, semestinya umat Islam turun ke jalan untuk memberikan dukungan terhadap Jihad rakyat Suriah dalam menentang rezim Bashar dan menekan pihak-pihak yang mendukung pemerintahan Bashar.
“Harus ada gerakan umat Islam berdemo mendatangi kedubes-kedubes yang mendukung Bashar seperti Rusia untuk mengecam mereka,” imbuhnya.
Ia pun meminta kembali kepada kaum Muslimin agar dapat mendesak pemerintah RI melakukan pembelaan terhadap rakyat Suriah.
“Umat Islam Indonesia harus memberi tekanan kepada pemerintah untuk membebaskan rakyat Suriah,” tutupnya.
MMI sendiri menurutnya, sudah menyatakan dukungan tegas dan mendesak pemerintah RI saat pertemuan dengan ulama Suriah, Syaikh Ghayyats. (bilal/arrahmah.com)