JAKARTA (Arrahmah.com)– Di tengah maraknya penolakan terhadap rencana kenaikan BBM oleh pemerintah, masyarakat dikagetkan oleh penembakan terhadap 5 orang yang dituduh sebagai teroris. Lebih mengejutkan lagi, nama Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT) kembali dikait-kaitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT).
Menanggapi hal tersebut, Putra Ustadz Abu Bakar Ba’asyir mengatakan hal tersebut memang lazim dilakukan oleh Ansyad Mbai yang memiliki ketidaksukaan yang mendalam terhadap Amir JAT dan JAT itu sendiri.
“Ya itu biasa, Ansyaad Mbai itu memiliki dendam yang mendalam pada ustadz Abu Bakar Ba’asyir dan JAT, entah apa yang membuatnya seperti itu, hingga tidak ada kejadian apapun kecuali pasti dikait-kaitkan dengan JAT,” kata Ustadz Abdur Rohim Ba’asyir saat dihubungi oleh arrahmah.com, Selasa (20/3).
Ironisnya, menurut pria yang akrab dipanggil Ustadz Iim ini, apa yang dituduhkan oleh Ansyad Mbai dan BNPT kepada JAT tidak pernah dibuktikan dan hanya akan merugikan negara itu sendiri.
“Padahal selama ini dia tak pernah memberi bukti apapun. Pejabat model ini hanya akan merugikan negara dan bangsa kita, karena menghabiskan anggaran bertrilyun-trilyun tapi hasil kerjanya gak beres,” ujarnya.
Lebih dari itu, menurutnya, gagalnya Ansyad Mbai memimpin BNPT itu bisa dibuktikan dengan gagalnya BNPT mengurangi pemahaman yang mereka sebut sebagai radikal.
“Lihat saja apakah BNPT berhasil mereduksi perkembangan pemikiran yang mereka sebut radikal? Sama sekali tidak, karena langkah yang ditempuh itu salah dan berangkat dari fitnah memfitnah hingga tidak membuahkan hasil yang baik. Jadi negara hanya buang uang membiayai si tua bodoh seperti si Ansyad ini,” pungkas Ustad Iim.
Sebagaimana diberitakan, telah terjadi penembakan terhadap lima orang yang dituduhkan sebagai teroris di dua lokasi di Bali. Peristiwa tersebut memicu tanggapan beragam dari berbagai kalangan. Tidak terkecuali Ansyad Mbai dari BNPT yang menyebut lima orang tertuduh teroris terkait dengan JAT. (bilal/arrahmah.com)