SOLO – Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmi Ngruki Abu Bakar Baasyir tetap menganggap Noordin M Top sebagai mujahid. Hal tersebut disebutkan ustad Abu terlepas dari benar atau tidak kejadian di Temanggung.
Demikian diungkap ustad Abu saat menggelar jumpa pers sekitar pukul 16.00 WIB di kantor Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Solo, Sabtu (8/8/2009).
Namun, walaupun menganggap Noordin sebagai mujahid, ustad Abu dan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki tidak akan menggelar salat gaib untuk sosok yang selama ini dianggap sebagai dalang peristiwa pengeboman di berbagai tempat di Indonesia.
Selain itu, ustad Abu sebelumnya bersikukuh menganggap drama penyergapan Noordin di Dusun Beji, Desa Kedu, Temanggung, Jawa tengah, sebagai sandiwara.
Sandiwara tersebut sengaja diciptakan Polri untuk menutupi kegagalan kepolisian dalam menangkap Dr Azhari. Sebab dari info yang diperoleh ustad Abu, Dr Azhari tewas bukan dikarenakan tembakan polisi, tapi meninggal sebelum ditangkap polisi.
“Jadi karena takdir, bukan karena ditangkap polisi,” tutup ustad Abu. (POJ/arrahmah/okz)