PIDIE (Arrahmah.com) – T Muhammad Helmi Sultansyah (7,8), Murid kelas dua SDN 1 Pasi Rawa, Kota Sigli, harus terbaring lemah di ruang rawat inap anak, Rumah Sakit Umum Tgk Chik Di Tiro Sigli, Pidie, Aceh.
Dia menjalani perawatan di rumah sakit itu sejak Senin (06/8/2018), karena tidak bisa menggerakkan kedua kakinya.
Berdasarkan keterangan ibu kandungnya, Dewi Rani (32), Helmi mengalamai hal itu usai disuntik vaksin measless rubella (MR) di sekolah.
“Kakinya tidak bisa digerakkan dan berdiripun tidak bisa lagi, ketika berdiri jatuh,” kata Dewi, Sabtu (11/8/2018), sebagaimana dilansir Berita Kini.
Dewi mengungkapkan, beberapa hari sebelum peluncuran kampanye imunisasi MR, Helmi mengalami sakit demam dan sudah mendapat penenanganan medis.
Pada tanggal 1 Agustus 2018, anaknya kembali bersekolah seperti biasa. Saat itu, di sekolahnya dilaksanakan vaksin Imunisasi Measles Rubella (MR) kepada anak-anak.
Sebelum ke sekolah, Dewi sudah mewanti-wanti agar anaknya menolak untuk disuntik. Namun, tiba-tiba anaknya tetap disuntik dan itu dilakukan tanpa diketahui Dewi serta suaminya.
“Saya tanya ke gurunya, apa anak saya ada disuntik dan gurunya saja tidak tau, tapi tiba-tiba sudah disuntik,” tutur Dewi.
Sejak disuntik MR, menjelang malam Helmi mengalami kejang-kejang dan demam. Dewi akhirnya membawa buah hatinya berobat ke rumah sakit.
“Setelah itu, anak saya tidak bisa lagi bergerak,” ujarnya.
Dengan terbata-bata, Dewi berharap anaknya bisa disembuhkan seperti sedia kala. “Kami berharap anak saya bisa berjalan lagi, itu saja,”
M Helmi harus digendong oleh orang tuanya untuk ke kamar mandi.
Petugas medis yang menjaga pasien enggan berkomentar terkait rekam medis M Helmi. Mereka mengarahkan agar dikonfirmasi ke Manajemen RSUD Tgk Chik DI Tiro Sigli.
(ameera/arrahmah.com)