ABUJA (Arrahmah.id) — Sepekan setelahnya penyerangan kelompok bersenjata ke sebuah kereta api di Nigeria, keberadaan 168 penumpang kereta masih belum jelas.
Warga lokal mengenal geng kriminal bersenjata berat itu sebagai bandit. Para bandit meledakkan bom di rel dan menembaki kereta yang menghubungkan Abuja dan Kaduna itu.
Nigerian Railway Corporation (NRC) melaporkan, 362 penumpang tengah menumpangi kereta AK9 tersebut. Pihaknya menambahkan, serangan itu menewaskan setidaknya delapan orang.
Sementara itu, 186 penumpang telah dipastikan selamat. Namun, sisa penumpang lain lenyap. Hingga kini, tidak ada yang mengetahui kondisi maupun keberadaan mereka.
“Dari 362 penumpang yang divalidasi di atas layanan kereta AK9 yang diserang pada 28 Maret, 186 orang dalam manifes dipastikan aman dan berada di berbagai rumah mereka,” terang NRC, seperti dilansir Al Jazeera (4/4/2022).
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan, sejumlah penumpang telah diculik, tetapi ia tidak merinci jumlah korban. Pihak berwenang memastikan terus berupaya untuk menyelamatkan penumpang yang hilang.
Orang-orang bersenjata dikabarkan menyerang jalur kereta api yang sama dengan bahan peledak pada Oktober 2021. Pun sebelum serangan lanjutan terbaru, para bandit juga membunuh seorang penjaga keamanan perimeter di Bandara Kaduna.
Geng bandit telah lama meneror masyarakat di negara bagian barat laut dan tengah Nigeria. Mereka dikatakan sering melakukan penculikan massal untuk mendapatkan uang tebusan.
Otoritas setempat mencatat, kekerasan para bandit telah meningkat. Orang-orang bersenjata kerap muncul menumpangi sepeda motor.
Mereka tak urung menyerang desa lalu membunuh dan menculik para penduduk.
Bandit tak hanya membidik desa-desa. Mereka juga juga menargetkan jalan raya untuk menculik warga antara ibu kota dan kota-kota seperti Kaduna serta pusat komersial, Kano.
Militer Nigeria telah meluncurkan operasi untuk membersihkan para bandit. Geng itu bersembunyi dalam kamp-kamp di hutan. Kendati demikian, kekerasan oleh kelompok kriminal itu terus berlanjut.(hanoum/arrahmah.id)