TEL AVIV (Arrahmah.id) – Kepala pertahanan “Israel” mengatakan pada Rabu (3/4/2024) bahwa serangan yang menewaskan tujuh pekerja bantuan di Gaza merupakan “kesalahan besar”, setelah insiden tersebut memicu kecaman internasional.
“Insiden ini merupakan kesalahan besar,” kata Kepala IDF Herzi Halevi dalam sebuah pesan video mengenai serangan yang menghantam konvoi World Central Kitchen (WCK) pada Senin.
“Ini seharusnya tidak terjadi,” kata Halevi, seraya menyalahkan serangan tersebut pada “kesalahan identifikasi -pada malam hari selama perang dalam kondisi yang sangat kompleks”.
“Kami minta maaf atas kerugian yang tidak disengaja terhadap anggota WCK.”
Badan amal bantuan makanan yang berbasis di Amerika Serikat, World Central Kitchen, mengatakan bahwa serangan tersebut menghantam konvoi mereka saat meninggalkan sebuah gudang di kota Deir al-Balah, Gaza, dan menewaskan tujuh orang, termasuk staf dari Australia, Inggris, Palestina, Polandia, dan Amerika-Kanada, lansir AFP.
Sejak awal perang pada Oktober, LSM ini telah terlibat dalam memberi makan warga Gaza yang mengungsi, dan merupakan salah satu dari dua organisasi yang memelopori pengiriman bantuan makanan yang tiba melalui laut.
Para karyawan yang terbunuh pada Senin (1/4), baru saja menurunkan “lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza melalui jalur laut,” kata WCK.
Serangan tersebut memicu kecaman keras dari dunia internasional, dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa “Israel” tidak melakukan cukup banyak hal untuk melindungi para pekerja bantuan yang berusaha memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh warga sipil.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan tersebut “tidak masuk akal”, dan mengatakan bahwa serangan tersebut menyoroti perlunya gencatan senjata segera antara “Israel” dan Hamas.
Inggris memanggil duta besar “Israel” di London untuk mendengarkan “kecaman tegas” atas serangan tersebut, yang menewaskan tiga orang warga negara Inggris, dan menuntut “pertanggungjawaban penuh”.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa militer “Israel” telah “secara tidak sengaja” membunuh para pekerja bantuan, dan menyebutnya sebagai “kasus tragis” yang akan diselidiki “sampai tuntas”.
Namun, dia tidak meminta maaf atas kematian tersebut.
Rekaman AFPTV menunjukkan atap sebuah kendaraan yang berlogo WCK telah dilubangi, di samping bangkai kendaraan lain yang hancur.
Kematian para pekerja bantuan itu terjadi ketika serangan “Israel” yang tak henti-hentinya terus menggempur wilayah tersebut, meratakan infrastruktur penting, dan juga meruntuhkan sistem kesehatan serta mendorong lebih dari separuh penduduk ke ambang kelaparan.
Ketegangan regional juga meningkat setelah “Israel” disalahkan atas serangan udara terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, pada Senin yang menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi, dua di antaranya adalah jenderal. (haninmazaya/arrahmah.id)