(Arrahmah.id) – Jenderal Yahya Saree, juru bicara pemberontak Houtsi Yaman, mengeluarkan pernyataan pada 19 November. Dia menyatakan bahwa sebagai tanggapan terhadap perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, Houtsi akan menargetkan kapal mana pun yang terkait dengan “Israel”, yang mengibarkan bendera “Israel” atau dimiliki dan dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan “Israel”. Saree mendesak semua negara untuk menarik pekerja mereka dari kapal-kapal tersebut dan tidak bekerja dengan mereka atau berada di dekat mereka di laut.
Kemudian pada hari itu juga, pada pukul 18:34, Saree mengumumkan penyitaan sebuah kapal “Israel”, yang dikawal ke pantai Yaman.
“Israel” menyangkal memiliki koneksi dengan kapal
Sebagai tanggapan, kantor Perdana Menteri “Israel” mengatakan bahwa ini adalah “serangan teroris Iran,” sementara tentara “Israel” menanggapinya sebagai “insiden berbahaya” yang mempunyai implikasi internasional.
Hal ini terjadi pada saat beredar klaim di platform sosial dan media yang mengatakan bahwa kapal tersebut milik seorang pengusaha “Israel”, juru bicara militer “Israel” Daniel Hagari berkomentar bahwa kapal tersebut bukan milik “Israel”, yang digarisbawahi oleh juru bicara lainnya, Avichay Adraee, dalam sebuah unggahan di X.
Apakah “Israel” benar-benar tidak ada hubungannya dengan kapal itu?
Misbar, situs Fact-Checking independen membongkar sekali lagi penyangkalan yang dilakukan “Israel”. Setelah menganalisis gambar kapal yang diklaim “Israel” telah diambil alih oleh Houtsi, tampaknya kapal tersebut diberi nama “Galaxy Leader”.
Setelah mendapatkan kode kapal, IMO 9237307, Misbar mencarinya di database Baltic Shipping – salah satu database pelayaran laut terbesar – dan menemukan bahwa pemilik dan operator kapal tersebut adalah perusahaan Inggris bernama Ray Car Carriers.
Melalui penyelidikan informasi perusahaan dari sumber terbuka, Misbar mengidentifikasi pemilik perusahaan, Abraham Ungar, juga dikenal sebagai Rami Ungar, seorang pengusaha “Israel”-Amerika dan salah satu orang terkaya di “Israel”. Selain itu, ia memiliki perusahaan lain bernama Ray Shipping LTD, serta perusahaan lain di industri pembuatan kapal dan pelayaran laut.
Setelah meneliti lokasi pendaftaran perusahaan, Misbar menemukan bahwa perusahaan tersebut berada di Pulau Man, juga dikenal sebagai Mann, sebuah wilayah yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Inggris dengan pemerintahan mandiri yang terletak di Laut Irlandia antara Inggris Raya dan Irlandia. Meskipun pulau ini bukan bagian dari Britania Raya atau Uni Eropa, pulau ini beroperasi sebagai wilayah Depedency Kerajaan Inggris dengan pemerintahan independen. Selain itu, negara ini juga diakui sebagai surga pajak, sehingga menarik banyak sektor keuangan asing untuk tujuan investasi.
Direktur Keuangan perusahaan adalah warga negara “Israel”
Penelitian lebih lanjut terhadap database sumber terbuka menunjukkan bahwa direktur keuangan perusahaan tersebut adalah Avi Voler, warga negara “Israel”, yang memiliki koneksi dengan keluarga Ungar. Meskipun Voler telah menghapus fotonya dari LinkedIn, Misbar dapat mengambilnya kembali menggunakan mesin Rocket Search.
Ungar disebut dalam kasus korupsi tingkat tinggi
Investigasi tambahan menunjukkan nama Ungar muncul dalam kasus korupsi tingkat tinggi. Ia terlibat dalam investigasi Paradise Papers yang terbit pada 2017. Misbar mengetahui keterlibatannya dalam mendirikan beberapa perusahaan cangkang yang bertujuan memfasilitasi penggelapan pajak. Di antara perusahaan cangkang tersebut adalah Ray Car Carriers, pemilik dan operator kapal Galaxy Leader, yang disita oleh Houtsi.
Apa itu Paradise Papers?
Paradise Papers merupakan kebocoran lebih dari 13,4 juta dokumen rahasia mengenai investasi asing. Dokumen-dokumen ini diungkapkan kepada surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung, yang membentuk konsorsium jurnalis untuk menganalisisnya. Investigasi tersebut menyoroti pemanfaatan surga pajak oleh perusahaan dan individu kaya.
Bocoran tersebut berisi informasi mengenai kepentingan finansial dan aktivitas luar negeri para politisi, pemimpin dunia, dan perusahaan besar. Laporan ini mengungkap bagaimana individu dan entitas menggunakan rekening asing untuk berbagai tujuan, termasuk penghindaran pajak dan aktivitas yang berpotensi ilegal.
Pernyataan Daniel Hagari yang menyatakan bahwa perusahaan pemilik kapal tersebut tidak memiliki hubungan dengan “Israel” adalah menyesatkan. Temuan ini membantah hal tersebut. Namun, pernyataan ini adalah bagian dari klaim menyesatkan yang dilancarkan oleh “Israel” dan tentara pendudukan sejak agresi di Gaza dimulai. Misbar telah membantah banyak klaim yang dilancarkan “Israel”. (zarahamala/arrahmah.id)