TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang menghancurkan “Israel” dan Tepi Barat yang diduduki selama lima hari dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi, kata pihak berwenang pada Ahad (27/11/2016).
Tidak ada korban yang meninggal, tapi sebanyak 122 orang dirawat karena luka-luka, terutama karena menghirup asap, kata para pejabat medis, sebagaimana dilansir Yahoo News.
Sekitar 700 rumah rusak atau hancur saat api berkobar menghanguskan area seluas ribuan hektar.
Pesawat pemadam kebakaran dari beberapa negara terbang rendah di atas wilayah “israel” dan di perbukitan Tepi Barat yang diduduki, menjatuhkan berton-ton air dan bahan penghambat api.
Pekan lalu, api menjulang tinggi di daerah dekat Yerusalem, dan warga pada Ahad (27/11) mengecek rumah-rumah dan pertokoan yang hangus.
Juru bicara layanan pemadam kebakaran dan penyelamatan Yoram Levy mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran menangani sekitar 2.000 kebakaran di “Israel” dan Tepi Barat, 20 di antaranya adalah kebakaran besar.
Pemerintah “Israel” menduga beberapa kebakaran itu disengaja dan terkait dengan konflik Israel-Palestina.
Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengatakan pada Ahad (27/11) bahwa 17 dari 110 kebakaran di Tepi Barat adalah sengajar dibakar, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Berbicara di permukiman Halamish “Israel” yang puluhan rumah rusak, ia mengatakan bahwa “Israel” harus merespon setiap kebakaran dengan membangun rumah pemukiman lagi.
Levy menekankan bahwa pasukan masih “siaga tinggi” karena kondisi kering dan angin kencang diperkirakan tidak berubah sebelum hujan yang diperkirakan turun pada hari Rabu.
Sedagkan kebakaran hutan yang berlangsung di dekat Kiryat Maleakhi di “Israel” selatan berhasil dipadamkan dipadamkan pada Ahad.
Petugas pemadam kebakaran “Israel” sejak hari Selasa berjuang memadamkan kebakaran hutan di seluruh negeri yang pada hari Kamis melanda kota besar Haifa, memaksa puluhan ribu orang mengungsi dari rumah mereka.
Sekitar 1.000 warga Halamish dekat Ramallah di Tepi Barat terpaksa melarikan diri pada malam Jumat sampai Sabtu saat kebakaran melanda.
Delapan belas rumah hancur dan 35 lainnya mengalami kerusakan, kata juru bicara untuk pemukiman di daerah tersebut.
(ameera/arrahmah.com)