RIYADH (Arrahmah.com) – Arab Saudi akan mengambil pinjaman sebesar $ 10 miliar dari bank asing untuk membantu menutupi kesenjangan keuangannya karena pendapatan minyak yang turun, Bloomberg News melaporkan pada Rabu (20/4/2016), sebagaimana dilansir Saudi Gazette.
Mengutip dari tiga orang yang memiliki pengetahuan tentang masalah ini, Bloomberg mengatakan bahwa hal itu akan menjadi pinjaman yang pertama kalinya selama 15 tahun bagi Arab Saudi, yang merupakan negara eksportir minyak terbesar dunia.
Pinjaman lima tahun itu diperkirakan akan ditandatangani pada akhir bulan ini, kata sumber-sumber Bloomberg, yang meminta untuk tidak diidentifikasi karena informasi ini bersifat pribadi.
Sementara itu, Arab Saudi akan mengumumkan visinya untuk pembangunan sosial dan ekonomi di masa depan, pada Senin (24/4/2016). Hal ini akan mencakup “Program Transformasi Nasional” yang bertujuan untuk diversifikasi perekonomian minyak, yang masih menyumbang lebih dari 70 persen dari pendapatan negara.
Sebagaimana dilansir Reuters, pemasukan minyak Arab Saudi, yang merupakan sumber utama pendapatan, turun sebesar 23% pada tahun lalu.
Pinjaman ini akan membantu Saudi mengurangi ketergantungan kepada bank dalam negeri dan mengatasi desakan dunia terkait utangnya.
Hal ini juga akan membuka jalan bagi Arab Saudi untuk mengeluarkan obligasi internasional.
Langkah ini diambil hanya beberapa hari setelah pertemuan dengan eksportir minyak utama dunia untuk merundingkan pengurangan produksi, yang berakhir tanpa kesepakatan.
(ameera/arrahmah.com)