GAZA (Arrahmah.id) – Lima sekolah PBB yang menampung ribuan warga Palestina terlantar dari seluruh Jalur Gaza telah diserang dalam sepuluh hari terakhir saja saat serangan genosida ‘Israel’ di daerah kantong itu terus berlanjut, kata Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
“Kemarin di Kota Gaza, sebuah sekolah UNRWA yang menampung keluarga-keluarga terkena serangan. Sehari sebelumnya, salah satu sekolah kami terkena serangan di Nuseirat,” UNRWA menyatakan di X pada Selasa (16/7/2024). “Lima sekolah telah terkena serangan dalam 10 hari terakhir.”
Badan tersebut menekankan bahwa “fasilitas PBB harus dilindungi setiap saat.”
Dikatakan: “Dalam 9 bulan, pembunuhan, penghancuran, dan keputusasaan yang tak henti-hentinya terus berlanjut. Tidak ada seorang pun yang aman di Gaza.”
Markas Besar ‘Diratakan’
Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, mengatakan kantor pusat badan tersebut di Gaza “berubah menjadi medan perang dan sekarang rata dengan tanah.”
“Episode lain dari pengabaian terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional,” kata Lazzarini.
Ia menekankan bahwa fasilitas PBB “harus dilindungi setiap saat. Fasilitas tersebut tidak boleh digunakan untuk tujuan militer atau pertempuran.”
Lazzarini menambahkan, “Setiap perang punya aturan. Gaza tidak terkecuali.”
Sejak 7 Oktober, total 195 pekerja UNRWA telah terbunuh dan “hampir 190 instalasi telah rusak atau hancur,” yang mengakibatkan kematian lebih dari 500 warga Palestina yang mencari perlindungan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menurut UNRWA.
Badan tersebut telah berulang kali menyerukan agar diadakan penyelidikan independen terhadap serangan di daerah kantong yang terkepung tersebut.
Lazzarini mengatakan, “Gaza telah hancur lebur. Lebih dari dua juta orang terjebak dalam neraka yang nyata.” (zarahamala/arrahmah.id)