ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Warga Pakistan menggelar unjuk rasa nasional pada Sabtu (23/7/2016) untuk mengungkapkan solidaritas mereka terhadap rakyat Turki atas perjuangan mereka melawan upaya kudeta pada 15 Juli, sebagaimana dilansir World Bulletin.
Unjuk rasa dan demonstrasi itu merupakan bagian dari ‘Youm-e-Tashakkur‘ atau Hari Syukuran yang digelar oleh Jamat-e-Islami (JI), salah satu partai Islam terbesar di negara itu.
Selain pendukung JI, sejumlah besar warga, termasuk perempuan dan anak-anak, ikut ambil bagian dalam unjuk rasa dan demonstrasi yang berlangsung di ibukota Islamabad, Rawalpindi, Lahore, Peshawar serta di kota-kota lainnya.
Dengan membawa bendera Pakistan dan bendera Turki, peserta unjuk rasa berbaris di jalan-jalan sambil memuji semangat dan tekad rakyat Turki dalam melindungi negara mereka.
“Kami bersama Turki”, “Pakistan dan Turki tidak dapat dipisahkan”, “Hidup Turki-Hidup Pakistan”, “Tidak untuk kediktatoran, Ya untuk demokrasi”, termasuk di antara slogan-slogan yang suarakan oleh peserta unuk rasa.
Dalam aksi unjuk rasa tersebut, pemimpin JI mengatakan bahwa Turki selalu berdiri di samping Pakistan di saat-saat yang sulit, oleh karena itu, adalah tanggung jawab Pakistan untuk membalas saudaranya bangsa Turki dengan hal yang sama di saat titik kritis seperti ini.
Mereka mengatakan bahwa Turki telah berubah menjadi negara yang memiliki perekonomian yang berkembang pesat di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, dan Insya Allah kemajuan ini akan terus berlangsung meskipun terdapat rintangan dan konspirasi.
“Kami salut dengan pasukan keamanan dan militer Turki atas dukungannya terhadap pemerintah yang terpilih secara demokratis, dan menggagalkan konspirasi yang dihasilkan oleh sebuah kelompok kecil militer”, ungkap Sabir Awan, seorang mantan anggota parlemen Pakistan, dan kepala JI Peshawar, saat dia memimpin unjuk rasa.
“Ini bukan hanya Pakistan, tetapi orang-orang dari Bangladesh hingga Palestina, dan Suriah hingga Arab Saudi, berdiri di pihak Presiden Erdogan,” tambahnya.
(ameera/arrahmah.com)