WASHINGTON (Arrahmah.com) – Militer AS menambah kontingennya di Suriah dengan satu peleton kendaraan tempur lapis baja untuk menunjukkan kekuatan dan mengintimidasi pasukan Rusia, kata kepala Komando Pusat (CENTCOM) Frank McKenzie pada Kamis (10/12/2020).
McKenzie menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan outlet media Defense One bahwa keputusan itu dibuat beberapa bulan lalu sebagai tanggapan atas patroli Rusia yang tidak dikoordinasikan dengan Amerika.
“Kami pikir pantas untuk menunjukkan sedikit lebih banyak gigi kepada mereka di sana. Jadi kami bawa satu peleton M2 Bradley, yaitu kendaraan tempur lapis baja,” ujarnya seperti dilansir Sputnik (11/12).
Jenderal itu menambahkan bahwa dia memutuskan untuk menyimpan baju besi di Suriah untuk memastikan bahwa prajurit AS di darat memiliki perlindungan yang mereka butuhkan untuk melaksanakan tugas yang ditugaskan kepada mereka.
McKenzie mengatakan bahwa sekitar 900 tentara AS ditempatkan di Suriah dalam dua kelompok, dekat perbatasan selatan negara itu dengan Yordania dan di daerah timur laut tempat mereka membantu milisi Kurdi dari Pasukan Demokrat Suriah (SDF).
McKenzie juga mengklaim bahwa pejuang SDF-lah yang mempertahankan ladang minyak di Suriah dan pasukan AS hanya memungkinkan mereka untuk melakukannya. Kontrol atas hal tersebut diperlukan untuk mencegah mereka jatuh ke tangan kelompok ISIS, dan memungkinkan mereka untuk meregenerasi ekonomi yang baru lahir di Suriah timur.
Sejak 2015, AS telah mendirikan sembilan pangkalan militer di timur laut Suriah. Lima di antaranya berlokasi di Hasek, dan empat lagi di sekitar ladang minyak di Deir Azzur. Pada akhir tahun lalu, Presiden AS Donald Trump menyetujui rencana di mana beberapa ratus tentara Amerika akan tetap berada di Suriah dengan tugas mengendalikan ladang minyak di timur laut negara itu. (haninmazaya/arrahmah.com)