MALATAYA (Arrahmah.com) – Sebuah universitas di Turki timur telah mulai menggunakan plasma darah untuk imunisasi pasif pasien coronavirus baru (COVID-19).
“Pengobatan dimulai kemarin [Ahad] dengan mengumpulkan plasma dari seorang pasien yang telah pulih dari virus corona baru dan kemudian dites negatif,” kata Ahmet Kizilay rektor Universitas Inonu di provinsi Malataya, seperti dilansir MEMO(6/4/2020).
Menunjuk ke Cina yang dilaporkan sukses dengan metode ini, Kizilay mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Untuk pertama kalinya di Turki, Pusat Medis Turgut Ozal di universitas mengambil plasma dari pasien COVID-19 yang pulih dengan metode plasmapheresis dan menerapkannya pada pasien lain yang menjalani perawatan intensif dalam kondisi sangat serius. Tujuan kami di sini adalah untuk memberikan antibodi yang diambil dari pasien pulih ke pasien dalam perawatan intensif,” ujarnya, menambahkan bahwa metode ini sebelumnya telah digunakan untuk mengobati SARS dan Ebola juga.
Dia juga meminta orang yang pulih dari coronavirus untuk mendukung metode ini, menekankan bahwa tidak ada efek samping bagi pasien yang pulih.
Turki sejauh ini melaporkan 30.217 kasus COVID-19 dan jumlah kematian di negara itu mencapai 649.
Sejak dimulai di Wuhan, Cina, lebih dari tiga bulan lalu, virus telah menyebar ke setidaknya 183 negara dan wilayah, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Hampir 1,3 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia, dengan jumlah kematian global lebih dari 70.700, dan lebih dari 271.000 pemulihan. (haninmazaya/arrahmah.com)