MAGELANG (Arrahmah.com) – Penyemprotan cairan disinfektan langsung ke tubuh manusia melalui bilik sterilisasi maupun alat semprot sprayer ternyata tidak direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) Indonesia.
Melalui akun resmi twitternya, WHO menyampaikan bahwa penyemprotan cairan disinfektan langsung ke tubuh manusia sangat membahayakan apabila mengenai pakaian atau selaput lendir, seperti mulut atau mata.
Informasi tersebut mendorong Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang melalui kolaborasi riset yang dilakukan oleh tiga program studi yakni Mesin Otomotif, Teknik Industri dan Teknik Informatika melakukan penelitian dan beberapa uji coba.
Setelah melalui proses dan berbagai tahapan akhirnya ditemukan bilik sterilisasi yang memiliki standard kesehatan sekaligus keamanan.
Dekan FT UM Magelang Yun Arifatul Fatimah mengungkapkan, perangkat ini bekerja dengan tekanan rendah atau Negative Pressure Disinfection Chamber dan mampu bekerja secara maksimal serta mampu menjangkau seluruh bagian tubuh manusia, sehingga seluruh bagian bisa terbebas dan steril dari bakteri peritikel virus termasuk jenis Coronavirus Disease (Covid-19).
Ketua Tim Pengembangan Bilik Sterilisasi Dr. Budi Waluyo yang juga Kepala Program Studi (Kaprodi) Mesin Otomotif menambahkan bahwa alat ini telah melalui proses uji coba di Laboratorium Terintegrasi Fakultas Teknik dan melalui tahapan studi pengetahuan ilmiah.
Bilik sterilisasi yang dikembangkan dipastikan lebih aman digunakan bagi manusia daripada bilik disinfektan berbasis semprotan cairan. Proses sterilisasi menggunakan bilik ini berlangsung selama 30 detik.
“Jika hanya menggunakan Ozon saja, maka masih ada sela bagian tubuh yang belum terkena ozonisasi. Demikian pula sebaliknya jika hanya memanfaatkan UV-C Light tanpa didahului dengan ozonisasi juga berbahaya, sehingga kombinasi ini bisa menghasilkan proses sterilisasi yang lebih baik dan maksimal, perangkat ini diberi nama Bilik Sterilisasi Ozon UV-C Light, ” terangnya, sebagaimana dilansir Muhammadiyah.or.id., Kamis (7/5/2020).
Rektor UM Magelang Suliswiyadi, menyampaikan bahwa pihaknya melalui Fakultas Teknik melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota dan Kabupaten Magelang melalui Dinas Kesehatan atau Tim Satgas Covid-19 masing-masing terkait penempatan bilik sterilisasi tersebut.
Pada acara peresmian kemarin juga dilakukan serah terima bilik sterilisasi secara langsung dari Rektor UM Magelang dan Dekan Fakultas Teknik kepada perwakilan beberapa rumah sakit.
“Ini adalah salah satu bentuk pengabdian kampus kepada masyarakat melalui kegiatan penelitian yang dilakukan, hingga saat ini sudah ada lebih dari 10 Puskesmas dan rumah bersalin yang akan menggunakan bilik sterilisasi ini,” katanya.
(ameera/arrahmah.com)