ALMATY (Arrahmah.com) – Setelah muncul sebuah video pada bulan Oktober yang memperlihatkan sekelompok Mujahid asal Kazakhstan yang tengah dalam perjalanan menuju Suriah, otoritas boneka Kazakh kini menjadi lebih waspada dan berupaya untuk mencegah pemuda Muslim agar tidak menjadi “radikal”.
Ketakutan mereka hingga mencapai ranah akademik di mana menurut laporan kantor berita Kazakh, RFL/RL, sebuah universitas utama di kota Almaty, membuat daftar mahasiswa Muslim.
Seorang mahasiswa di Universitas Teknik Nasional Kazakh mengatakan kepada RFL/RL bahwa perwakilan universitas datang ke asrama untuk mengompilasi sebuah daftar siswa yang melakukan sholat.
“Saya termasuk dalam daftar siswa yang melakukan sholat. Mereka bertanya, ‘seperti apa keluarga Anda sholat?’,” ujarnya.
RFL/RL juga berbicara dengan mahasiswa di Universitas Nasional Kazakh Al-Farabi dan Universitas Nasional Agraria Kazakh di Almaty yang mengatakan bahwa daftar serupa sedang disusun di kampus mereka.
“Manajemen diberitahu untuk mengumpulkan daftar, tapi untuk alasan yang saya tidak tahu,” ujar anggota staf administrasi di Universitas Nasional Agraria Kazakh yang tidak ingin diidentifikasi. Pejabat di universitas lain yang juga diperintahkan untuk membuat daftar serupa, tidak bisa memberikan alasan saat ditanya untuk apa daftar tersebut dibuat.
Video berdurasi 20 menit yang membuat takut otoritas boneka Kazakh memperlihatkan keluarga Kazakh berjumlah 150 orang yang tengah mempersiapkan diri untuk berjihad di Suriah.
Pada bulan Oktober, Kazakhstan menyetujui program “kontra-terorisme” untuk tahun 2013-2017 yang memperketat cengkeraman negara terhadap kelompok agama dan pengajaran agama di sekolah-sekolah.
Nurlan Nasyrov, seorang akademisi di Almaty mengklaim bahwa menyusun daftar seperti itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Sementara seorang pengacara, Kaysar Kantarbaev mengatakan penyusunan daftar tersebut merupakan pelanggaran hak asasi yang melanggar jaminan konstitusional untuk kebebasan beribadah. (haninmazaya/arrahmah.com)