INGGRIS (Arrahmah.com) – Mahasiswa Inggris di London School of Economics (LSE) telah mencela kolaborasi universitas mereka dengan mesin perang rezim Israel.
Para mahasiswa LSE mengatakan universitas tersebut bekerja sama dengan universitas Israel, yang telah mengembangkan remote control buldoser zionis Israel untuk menghancurkan rumah warga Palestina secara ilegal.
Proyek ini merupakan skema yang didanai Uni Eropa dijuluki Pick-ME (Kebijakan Insentif untuk Penciptaan Pengetahuan: Metode dan Bukti), yang memiliki anggaran sebesar 2,4 Euro dan berjalan pada tahun 2011-2014.
Ini menghubungkan universitas-universitas dan lembaga penelitian dari Jerman, Perancis, Italia, Belanda dan Polandia dengan Institut Teknologi Israel di Haifa, yang dikenal sebagai Technion untuk mendukung penjajahan Israel di Palestina.
Lebih dari dua pertiga pembiayaan proyek datang langsung dari program multi-tahunan penelitian ilmiah Uni Eropa.
Pendukung Palestina menyerukan untuk boikot, divestasi dan sanksi (BDS) terhadap Israel, mereka menyatakan kecewa bahwa universitas mereka harus bekerja sama dengan lembaga zionis seperti Technion, untuk menindas rakyat Palestina.
Technion membuat teknologi untuk mendeteksi terowongan, mengembangkan remote control buldoser “D9” dan bekerjasama dengan perusahaan senjata termasuk Elbit System,yang menciptakan sistem pengawasan elektronik secara eksplisit untuk dinding pembatas yang dibangun zionis Israel di Tepi Barat yang dijajah, peraturan yang dinyatakan ilegal oleh Mahkamah Internasional pada tahun 2004.
Menurut mahasiswa LSE, Kerjasama LSE dengan Technion bukanlah kasus pertama di mana Universitas London terkenal itu telah terlibat dalam praktek yang tidak etis, seperti yang dilansir presstv. (siraaj/arrahmah.com)