MESIR (Arrahmah.com) – Tujuh puluh satu mahasiswa dikeluarkan dari Universitas Al-Azhar Mesir pada Rabu (17/12/2014) atas tuduhan keterlibatan dalam kerusuhan kampus, kata pejabat universitas, sebagaimana dilansir WB.
Dalam sebuah pernyataan, universitas itu mengklaim bahwa mereka telah membuktikan bahwa mahasiswa yang diberhentikan terlibat dalam kekerasan di kampus sejak tahun ajaran baru dimulai pada awal Oktober.
Administrator universitas mendesak mahasiswa lain untuk mematuhi peraturan universitas, menambahkan bahwa ujian yang akan datang akan diadakan sesuai dengan jadwal pada tanggal 4 Januari.
Pada akhir Oktober, presiden diktator Abdel Fattah As-Sisi menyetujui undang-undang baru yang memberikan rektor universitas hak untuk memberhentikan mahasiswa yang terlibat dalam protes atau kerusuhan kampus.
Universitas Al-Azhar telah menjadi pusat protes mahasiswa yang mendukung mantan Presiden Muhammad Mursi, yang digulingkan oleh militer pada bulan Juli tahun lalu.
Lembaga keamanan Mesir malah menuduh kelompok Ikhwanul Muslimin Mursi memanfaatkan mahasiswa sebagai alat untuk menentang pemerintah diktator saat ini.
(banan/arrahmah.com)