(Arrahmah.com) – Dalam sebuah surat yang dikirimkan ke salah satu sumber berita Arrahmah.com, yang bertajuk “Unit Cyber Ansar”, dikatakan bahwa sejumlah situs milik Rusia telah menjadi target penyerangan Ansar sejak minggu lalu.
Berikut ini adalah kutipan yang Arrahmah.com dapatkan:
“Sejak minggu lalu, kami menyerang beberapa situs di bawah ini:
chechnyatoday.com – (situs utama para murtadin Chechnya). Sebagai hasil serangan, seluruh database dari sumber rusak total, dalam halaman depan sebuah tulisam berisi “Kelompok Operasi Khusus Mujahidin”. Situs tersebut diserang karena menjadi sumber penghasilan para musuh, dan gemar mempropagandakan kepentingan kafir.
MVD-ri.ru – (situs murtadin MIA Ingushetia). Hasilnya, situs mengalami kerusakan bersama database-nya. Situs tersebut diserang karena merupakan salah satu sumber yang dimiliki oleh musuh.
Ingushetia.org – (situs oposisi Ingush). Serangan DDOS dijalankan untuk merusak situs yang berisi pembenaran atas kejahatan terhadap muslim yang dilakukan oleh anak didik Moskow dan musuh kaum muslimin, Yekurov, yang telah menyebarkan propaganda pro-Kremlin terhadap Mujahidin Emirat Kaukasus juga menghina Mujahidin.
Ingushetia.ru – (situs murtadin Ingush). Serangan DDOS telah dilakukan terhadap situs yang merupakan situs penghasil pendapatan bagi para musuh.
Islamnews.ru – (situs agen kebebasan Islami). Hasil dari serangan, situs ini mengalami kerusakan pada database. Halaman depannya berubah menjadi tulisan yang berisi alasan mengapa situs ini diserang. Situs ini diserang karena telah mendukung kafirin Rusia yang mengobarkan perang melawan Islam.
Islam.ru – (situs yang katanya portal Islami). Situs inipun diserang dengan DDOS karena mendukung kafir Rusia dalam mengobarkan perang melawan Islam.
riadagestan.ru – (situs murtadin Dagestan). Database situs ini di-hack dan dirusak dengan DDOS. Penampilan pada halaman depan menjadi sebuah tulisan. Situs ini diserang karena merupakan sumber penghasilan musuh.
Kami juga menyerang beberapa situs lainnya, yang berisi perang informasi melawan Mujahidin Kaukasus, menyebarkan kebohongan palsu, dan juga memfitnah pimpinan Jihad Kaukasia, Dokka Umarov. Serangan terhadap situs-situs tersebut dilakukan sebagai tindakan pencegahan. Kalaupun penyebaran dusta dan fitnah tetap dilanjutkan, situs-situs tersebut akan menjadi sasaran dari serangan yang lebih ‘kejam’ hingga situs tersebut hancur sama sekali dan tidak lagi bisa digunakan.” (Althaf/arrahmah.com)