HASAKAH (Arrahmah.id) — Lembaga PBB yang khusus menangani anak-anak, UNICEF, mengunjungi anak-anak yang berada di penjara Al Sina’a , Hasakah, timur laut Suriah.
“Anak-anak ini seharusnya tidak pernah ada di sana sejak awal,” kata UNICEF dalam sebuah pernyataan pasca kunjungan tersebut, seperti dikutip dari North Press Agency (6/2/2022).
Dalam penjebolan penjara yang dilakukan oleh militan Islamic State (ISIS) dua pekan lalu, 800-an anak-anak ini sempat diberitakan menjadi sandera dan tameng hidup militan ISIS.
Menurut North Press Agency, anak-anak remaja yang berusia antara 12 – 18 tahun ini adalah anak-anak militan ISIS yang terbunuh dan ada di dalam penjara. Mereka sempat dilatih kemiliteran oleh ISIS sehingga dipenjarakan khusus di sayap anak di penjara Al Sina’a.
Tim UNICEF yang dipimpin oleh Bo Viktor Nylund, perwakilan UNICEF di Suriah, dan Natasha Stojkovska, direktur Kantor UNICEF yang berbasis di Qamishli, memeriksa sayap khusus anak di dalam penjara dan memeriksa situasi mereka.
“UNICEF terus menyerukan pembebasan segera anak-anak di penjara Al Sina’a dan semua pusat penahanan di Suriah serta menyerahkan mereka kepada lembaga perlindungan anak,” kata pernyataan UNICEF.
“Kami menyerukan kepada negara-negara anggota PBB untuk segera memulangkan anak-anak ini, sesuai dengan kepentingan terbaik mereka.”
“UNICEF menegaskan siap membantu membuat tempat aman baru di timur laut Suriah untuk merawat anak-anak yang paling rentan,” tambah pernyataan itu. (hanoum/arrahmah.id)