HERAT (Arrahmah.id) – Dana Darurat Anak-Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan bahwa gempa bumi terakhir di Herat berdampak pada 96.000 anak.
UNICEF dalam sebuah laporan juga menyerukan peningkatan layanan kesehatan dan air bersih bagi anak-anak yang menghadapi tantangan akibat gempa bumi.
“Kami tidak dapat terus membangun pusat-pusat pendidikan jangka pendek di sini, karena dibutuhkan lebih banyak investasi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka,” ujar Daniel Timme, kepala komunikasi UNICEF di Afghanistan, lansir Tolo News (17/1/2024).
Bibi Gul, seorang penduduk desa Sia Aab di distrik Zinda Jan, Herat, yang tinggal di kamp sementara, mengkhawatirkan kedua anaknya dan meminta bantuan kepada organisasi-organisasi bantuan.
“Kami berharap pemerintah akan segera membangun rumah kami dan memberi kami bahan bakar di musim dingin,” kata Bibi Gul.
UNICEF dalam laporan terbaru memperingatkan bahwa 96.000 anak terkena dampak dari gempa bumi dan mereka membutuhkan bantuan serius di musim dingin.
“Hari ini UNICEF mengatakan bahwa mereka prihatin dengan kelangsungan hidup 96.000 anak akibat gempa bumi tiga bulan yang lalu. UNICEF meminta menjelang musim dingin yang berat, untuk lebih banyak lagi layanan kesehatan bagi anak-anak di negara ini. Sebelumnya, UNICEF juga telah melakukan banyak hal untuk membantu para korban gempa bumi, namun masih dibutuhkan lebih banyak lagi,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.
Kementerian Ekonomi mengatakan bahwa upaya-upaya sedang dilakukan untuk menarik lebih banyak bantuan dengan koordinasi organisasi-organisasi, untuk terus menyediakan layanan kesehatan, tempat tinggal dan layanan pendidikan bagi mereka yang terkena dampak gempa bumi di Herat.
“Kementerian Ekonomi bekerja sama dengan organisasi-organisasi terkait untuk mendukung mereka dalam menyediakan tempat tinggal, pendidikan, dan bantuan internasional,” ujar Abdul Latif Nazari, Wakil Menteri Ekonomi.
UNICEF juga menyatakan bahwa mereka mendirikan 61 ruang belajar sementara, di mana hampir 3.400 anak, lebih dari setengahnya adalah anak perempuan, dapat melanjutkan pendidikan dasar. Pekerjaan rehabilitasi ruang kelas yang hancur akan segera dimulai, tambah UNICEF. (haninmazaya/arrahmah.id)