KABUL (Arrahmah.id) – Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Uni Eropa (UE) telah menandatangani sebuah perjanjian baru untuk terus mendukung para pengungsi Afghanistan dan masyarakat tuan rumah di Afghanistan, Iran, Pakistan, dan negara-negara di Asia Tengah.
Berdasarkan perjanjian ini, dengan pendanaan substansial dari Uni Eropa sebesar €36 juta, ratusan ribu pengungsi Afghanistan, pengungsi yang kembali, dan pengungsi internal akan mendapatkan manfaat dari perlindungan yang penting, peluang mata pencaharian, dan layanan dasar lainnya.
Veronika Boskovic Pohar, Kuasa Usaha Delegasi Uni Eropa untuk Afghanistan, mengatakan: “Uni Eropa akan melanjutkan dukungan kuat kami kepada warga Afghanistan yang sedang mengungsi. Kontribusi baru untuk UNHCR ini merupakan bagian dari upaya Uni Eropa yang lebih besar di bidang migrasi.”
Menurut laporan Uni Eropa, warga Afghanistan merupakan salah satu populasi pengungsi terbesar di dunia, dengan 2,6 juta orang yang terdaftar di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,2 juta orang berada di Iran dan Pakistan, seperti dilaporkan Tolo News (18/1/2025).
Selain itu, sekitar 3,2 juta orang masih menjadi pengungsi internal di Afghanistan dan ratusan ribu orang telah kembali dari negara-negara tetangga sejak September 2023.
Perwakilan UNHCR di Afghanistan, Arafat Jamal, mengatakan: “Kemitraan yang telah berlangsung lama dengan Uni Eropa ini menandai langkah maju yang signifikan dalam upaya kami untuk mendukung para pengungsi Afghanistan yang kembali dan pengungsi di negara-negara penerima.”
Meskipun perang tidak lagi menjadi penyebab utama pengungsian, organisasi internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan adanya krisis kemanusiaan di Afghanistan.
Laporan tersebut menyatakan bahwa pekerja anak, kekerasan terkait, dan pembatasan terhadap perempuan adalah beberapa faktor penting yang menyebabkan migrasi warga Afghanistan. (haninmazaya/arrahmah.id)