ANKARA (Arrahmah.com) – Bank Dunia telah bermitra dengan sejumlah lembaga Turki dan Uni Eropa untuk membangun sekolah-sekolah bagi para pengungsi Suriah di Turki, surat kabar Turki Hurriyet Daily melaporkan.
Uni Eropa akan menyediakan dana untuk proyek itu dengan tujuan untuk mendukung pemerintah Turki dalam meningkatkan akses pendidikan bagi para pengungsi Suriah. Hal ini diyakini bahwa sebanyak 40 persen anak-anak pengungsi Suriah di Turki tidak bersekolah.
Dengan total pembiayaan sebesar 150 juta euro dari hibah Komisi Eropa di bawah Fasilitas untuk Pengungsi di Turki (FRiT), Bank Dunia akan mengelola dana yang akan dilaksanakan oleh kementerian pendidikan Turki.
Proyek ini akan berfokus terutama pada bagian tenggara Turki dan provinsi-provinsi selatan, di mana mayoritas anak-anak usia sekolah berada. Selain itu, proyek ini akan memfasilitasi perluasan investasi infrastruktur pendidikan di Istanbul, Ankara, Bursa, Izmir, Konya, dan Kayseri.
Kementerian pendidikan akan membangun sekitar 56 fasilitas pendidikan formal dan informal, yang akan menciptakan lebih dari 40.000 ruang sekolah baru.
Dalam sebuah pernyataannya, direktur Bank Dunia untuk Turki, Johannes Zutt, mengatakan, “Hari ini, Turki menjadi tuan rumah bagi para pengungi yang jumlahnya paling banyak dari negara lain, dan sekitar 2,8 juta pengungsi berasal dari Suriah.”
“Untuk saat ini, pemerintah dan rakyat Turki telah membantu sebagian besar pengungsi tersebut untuk mendaftar, mencari perumahan, dan mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Perluasan akses pendidikan tetap menjadi tantangan paling penting karena jumlah pengungsi yang besar membutuhkan sekolah-sekolah lokal yang juga besar, karena anak-anak tidak bisa lagi menunggu untuk memperoleh pelajaran yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan,” kata Zutt.
“Bank Dunia senang untuk bekerja dengan pemerintah dan Uni Eropa untuk membangun sekolah-sekolah yang dibutuhkan untuk mengaktifkan anak-anak pengungsi Suriah, sebagaimana anak-anak Turki, untuk memperoleh pekerjaan dan memberikan kontribusi produktif bagi kehidupan sosial dan ekonomi Turki,” tambahnya. (fath/arrahmah.com)