MOGADISHU (Arrahmah.com) – Guinea dan Djibouti berencana akan mengirimkan pasukan tambahan untuk memperkuat tentara Uni Afrika (AMISOM) yang kini bercokol di Somalia dengan dalih melindungi pemerintahan transisi Somalia yang dipimpin oleh Sharif Ahmed.
Janji ini diumumkan pada Jumat (23/7/2010) sebelum Uni Afrika melakukan pertemuan di Uganda.
Kampala, ibukota Uganda telah diserangan beberapa minggu lalu (11/7) dengan dua ledakan dahsyat di dua bar yang menewaskan sekitar 74 orang.
Mujahidin Al-Shabaab mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut dan mengatakan bahwa serangan itu adalah balasan untuk Uganda yang telah mengirimkan tentaranya ke Somalia dan membunuh sipil yak bersalah.
Al-Shabaab juga mengancam akan melakukan serangan lebih banyak lagi ke Uganda jika mereka tidak juga menarik pasukannya dari Somalia.
Komitmen Penuh
Jika Guinea dan Djibouti memenuhi janjinya, maka mereka akan memperkuat sekitar 6.000 tentara dari Uganda dan Burundi yang telah berada di Somalia.
“Guinea tengah mempersiapkan batalion untuk dikirimkan ke Somalia secepatnya,” ujar Jean Ping, Pemimpin Komisi Uni Afrika berbicara kepada para reporter di Kampala.
“Djibouti telah mempersiapkan batalion sejak enam bulan lalu sedang komandan Guinea telah berada di Somalia untuk mempersiapkan kedatangan tentaranya.”
“Hair ini kami telah menerima komitmen penuh dari Guinea dan siap mengirimkan tentara secepatnya.”
Abdurahman Adnan Ibrahim, wakil Perdana Menteri pemerintah transisi Somalia mengatakan sangat berterima kasih atas dukungan Uni Afrika dan menyambut kedatangan tentara baru.
Tentara-tentara baru terus dikirimkan ke Somalia untuk menghadapi perlawanan dari Mujahidin yang semakin sengit setiap harinya. Atas ijin Allah, ribuan tentara tersebut ternyata tidak mampu mengambil alih sebagian besar wilayah yang dikontrol oleh Mujahidin. (haninmazaya/arrahmah.com)