LIBANON (Arrahmah.com) – Badan PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Libanon telah menangguhkan jatah makanan dan bantuan untuk 8.000 keluarga Suriah, ujar aktivis pada Rabu (19/9/2018).
UNHCR menekankan bahwa bantuan keuangan di Libanon, yang disponsori oleh Program Pangan Dunia (WFP) telah dialokasikan untuk membantu keluarga yang paling rentan secara ekonomi dan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, lansir Zaman Alwasl.
Menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh UNHCR, keluarga yang mengungsi menerima 260.000 (setara 173,5 USD) per bulan, di samping 27 USD per orang yang disediakan WFP.
UNHCR menganggap bahwa kelompok yang paling rentan adalah keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar keluarga, seperti makanan, perawatan kesehatan, obat-obatan dan sewa rumah.
Sebelumnya UNHCR telah memperingatkan bahwa perubahan bantuan akan terjadi pada November 2018. Pesan-pesan akan dikirim ke keluarga yang akan menerima bantuan finansial dan atau bantuan makanan mulai bulan November.
UNHCR menjelaskan bahwa WFP tidak mengurangi jumlah total keluarga yang menerima bantuan keuangan, namun mengatakan organisasi internasional memprioritaskan mereka yang diidentifikasi sebagai pihak yang paling rentan.
Sebagian besar keluarga pengungsi Suriah di Libanon menderita kondisi fisik, kesehatan, ekonomi dan pendidikan saat musim dingin mendekat.
Selama beberapa bulan terakhir, sekitar 5.000 pengungsi Suriah telah kembali ke Suriah, kebanyakan berasal dari wilayah Qalamoun barat, setelah pasukan keamanan Libanon memastikan pemindahan yang aman bagi para pengungsi dari Arsal ke perbatasan Libanon-Suriah. (haninmazaya/arrahmah.com)