DHAKA (Arrahmah.com) – Setelah mengunjungi dua kamp pengungsi di pantai tenggara Cox’s Bazar, tempat ratusan ribu Muslim Rohingya tinggal, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Filippo Grandi telah mengamati bahwa pemberian kewarganegaraan kepada Muslim Rohingya di Myanmar adalah sebuah solusi abadi untuk krisis Rohingya, demikian dilaporkan oleh ANI pada Selasa (11/7/2017).
“Solusi untuk krisis Rohingya adalah memberi mereka kewarganegaraan di Myanmar,” kata kepala UNHCR pada Senin (10/7) dalam sebuah konferensi pers, sambil menguraikan pengamatannya setelah kesimpulan atas kunjungannya ke Myanmar, Thailand, dan Bangladesh.
Grandi bertemu dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan rakyat Bangladesh karena menampung para pengungsi tersebut selama lebih dari tiga dekade.
Memuji bantuan kemanusiaan Bangladesh kepada pengungsi Rohingya, Grandi mendesak masyarakat internasional untuk terus memberikan dukungan kepada Bangladesh mengenai isu Rohingya, lapor Dhaka Tribune.
Ia pun mendesak Perdana Menteri Sheikh Hasina untuk memperlakukan semua pengungsi Rohingya secara setara.
“Seharusnya tidak ada kategori seperti pendatang yang terdokumentasi, tidak berdokumen atau baru. Semua pengungsi datang ke Bangladesh dengan masalah yang sama dan untuk alasan yang sama, jadi kita perlu mengatasi masalah mereka sebagaimana mestinya,” katanya, sambil mengutip situasi hak asasi manusia minoritas Muslim yang mengerikan di Myanmar.
Grandi menambahkan bahwa pihaknya akan membahas lebih lanjut langkah bersama dengan pemerintah Myanmar sehingga mereka dapat mendukung proses tersebut dengan memberikan keahlian teknisnya dalam memverifikasi kewarganegaraan.
Dia menekankan bahwa pengungsi harus direlokasi secara sukarela dan bukannya melalui kekerasan.
Di Myanmar, dia melakukan perjalanan ke Yangon dan Naypyitaw serta Sittwe dan Maungdaw di Negara Bagian Rakhine.
Dia bertemu dengan Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi, Menteri Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Pemukiman Min Myat Aye, Menteri Tenaga Kerja, Imigrasi dan Kependudukan U Thein Swe dan Menteri Perbatasan Letnan Jenderal Ye Aung.
Dia menyebut pertemuannya dengan Aung San Suu Kyi “sangat konstruktif dan bermanfaat”.
“Suu Kyi telah meyakinkan bahwa dia akan melakukan segala hal yang mungkin untuk menerapkan rekomendasi dari komisi penasehat,” tambahnya. (althaf/arrahmah.com)