CALIFORNIA (Arrahmah.id) – Menyusul meme yang mengolok-olok berbagai keyakinan, termasuk Islam, yang diunggah di Twitter oleh CEO perusahaan Elon Musk, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menyarankan agar miliarder itu bertemu Muslim dan belajar tentang keyakinan mereka.
Meme yang dimaksud menampilkan sosok berkulit hitam yang mengenakan masker, tubuhnya ditutupi logo dan simbol perusahaan serta gerakan yang sering dikaitkan dengan politik kiri.
Di antara logo dan simbol tersebut adalah Black Lives Matter, Planned Parenthood, CNN, jarum suntik, palu arit, Google, YouTube, Facebook, serta Twitter itu sendiri. Sosok itu tampak memegang bendera kebanggaan trans-inklusif dengan bulan sabit dan bintang – identik dengan symbol Islam – tercetak di atasnya.
Di sebelah kanan sosok itu adalah seorang pria berambut pirang memegang bendera Amerika. Pria di sebelah kiri berkata, “Mereka mencuci otak Anda,” dan pria di sebelah kanan bertanya, “Benarkah?”
Meskipun meme tersebut mungkin dimaksudkan sebagai lelucon, sulit untuk memperkirakan efek yang dapat ditimbulkannya terhadap kelompok minoritas yang diolok-olok.
Berbagai penelitian telah menemukan korelasi antara unggahan media sosial fanatik dan kejahatan rasial. Ada juga banyak contoh orang mengatasi prasangka melalui interaksi pribadi.
“Muslim Amerika dapat menerima lelucon, tetapi ini adalah lelucon yang sangat bodoh,” kata wakil direktur nasional CAIR Edward Ahmed Mitchell dalam pernyataan publik.
“Kami mengundang Elon Musk untuk bertemu dengan Muslim Amerika dan belajar tentang kebenaran Islam. Ini tidak hanya akan membantunya menghormati dan melayani pelanggannya yang beragam dengan lebih baik, tetapi juga mungkin membawanya lebih dekat ke kedamaian yang tidak akan pernah bisa dibeli oleh uang dan ketenaran.” (zarahamala/arrahmah.id)